- Motivasi - "Cara terbaik untuk menghargai kejadian yang hadir menerpa, hanya dengan menikmatinya tanpa memiliki penilaian negatif" .. Pujangga Giras - Cak Dion's Lapendoz - Pujangga Giras

<< Hargai karya orang lain, "NO - PLAGIAT" >>

Kamis, 22 Desember 2011

SYEH SUNAN ROHMAT SUCI

Godog adalah suatu daerah pedesaan yang indah dan nyaman berjarak 10 km kearah timur dari kota Garut. Berada pada desa Lebakagung, kecamatan Karangpawitan, kabupaten Garut. Disana terdapat makam Prabu Kiansantang atau yang dikenal dengan sebutan Makam Godog Syeh Sunan Rohmat Suci.

Kamis, 15 Desember 2011

PEMUDA BERJALAN DI ATAS AIR

Dalam menyimak akan makluk ciptaan-Nya, dalam hal ini adalah manusia yang memiliki kesempurnaan dari makluk lain. Allah SWT senantiasa memberi tanda-tanda kebesaran-Nya. Semua yang tergelar dan yang terjadi itu, sebenarnya untuk di jadikan bahan perenungan dan pembelajaran akan kebesaran dan kuasa-Nya. Untuk itu, bersyukurlah bagi mereka yang memahami akan karomah dan hidayah yang tercurah.

SYAMSUDDIN SUMATRANI - SUFI DARI NANGROE ACEH

Sejak lama Aceh telah dikenal sebagai satu-satunya daerah yang aksentuasi keislamannya paling menonjol. Selain menonjolnya warna keislaman dalam kehidupan sosio-kultur di sana, ternyata di Serambi Mekah ini pernah tersimpan pula sejumlah Sufi ternama semisal “Samsuddin Sumatrani”.

Selasa, 06 Desember 2011

IBNU ARABI (ASY SYEKH AL-AKBAR)

Bagi pendosa yang jahat, aku mungkin terlihat jahat. Tetapi bagi yang baik betapa luhurnya aku.  (Mirza Khan, Anshari).

MAKRIFAT KEPADA ALLAH

Makrifat kepada Allah swt. adalah makrifat yang seluhur-luhurnya, bahkan yang semulia-mulianya sebab makrifat kepada Allah Taala itulah yang merupakan asas atau fundamen berdirinya segala kehidupan kerohanian.

BUTIR-BUTIR BUDAYA JAWA

Hanggayuh Kasampurnaning Hurip Berbudi Bawalesana Ngudi Sejatining Becik

AJARAN MANUNGGALING KAWULO GUSTI

Piwulang “Manunggaling Kawula Gusti” (Ajaran Bersatunya Manusia dengan Tuhan) merupakan ajaran Jawa tentang kupasan dan tanggapan diri pribadi manusia (ciptaan) atas belas kasih atau welas asih Tuhan (Pencipta) yang berkenan melimpahkan segala karunia serta menyertai dan menuntun setiap hati sejati manusia, hingga manusia bisa mengetahui akan jejak diri pribadi dan bisa merumuskan kedalam keheningan  (Manunggaling Gusti Kawula).

Minggu, 06 November 2011

SENYUM NABI MENGENAI ANAK UNTA

Kapasitas Muhammad SAW sebagai seorang nabi dan juga seorang rasul yang membawa “rahmatan lil alamin”. Rasulullaf SAW memang di tuntut untuk bersikap adil dalam menyikapi hidup. Adil dalam hukum-hukum agama, maupun adil dalam kehidupan bermasyarakat. Sebab bila beliau bersifat kakuh dalam merumuskan pencerminan dalam hidup, maka kaumnya pasti akan menjauhinya.

SENYUM NABI TENTANG PAKAIAN KEBESARAN

Raulullah SAW memiliki kurang lebih 10 istri. Dan semua itu merupakan pengecualian dari Allah untuk beliau.

Jumat, 07 Oktober 2011

8 SYARAT UNTUK JADI WALIULLAH

Menjadi seorang muslim, belum tentu bisa mendapatkan jaminan dari Alllah atau Allah akan membelanya, akan di beri kelapangan jalan yang ditempuhnya, akan diampuni segala dosa-dosanya, amal ibadahnya akan diterima, dan akan memberi petunjuk atau bantuan dari-Nya.

Minggu, 02 Oktober 2011

MENITI PENINGGALAN KANJENG SUNAN GIRI DI GRESIK

Kemasyhuran Kanjeng “Sunan Giri” sebagai mubaligh di dalam menyiarkan agama Islam terkenal mulai dari rakyat biasa sampai menelusup ke pintu-pintu istana kerajaan Majapahit. Keberhasilan beliau di dalam mendirikan pesantren atau perguruan di Giri Gresik, membuat namanya makin terkenal. Dan tak sedikit orang yang ingin belajar di pesantren atau perguruan yang didirikannya.

Sabtu, 01 Oktober 2011

MENGENANG “KIAI HAMID” PASURUAN

Mayoritas orang mengenal Kiai Hamid itu sebagai ulama besar yang amat di segani, baik itu dari kalangan kerabat dekatnya, maupun dari orang yang mengenal dia. Disamping petuah-petuah dan nasehat-nasehatnya yang bijak dan bermanfaat. Beliau juga dikenal sebagai seorang wali.

RIWAYAT TENTANG SYEIKH ABDUL QADIR AL-JAELANI


1.      KEAJAIBAN KEAJAIBAN DISEPUTAR KELAHIRAN SYEIKH ABDUL QADIR AL-JAELANI.

Kamis, 29 September 2011

AR RAHIIMU

AR  RAHIIMU
Titian rangkaian perenungan yang hamba untai ini ..
Semakin lama semakin membuat hamba makin tertunduk ..
Dimana kesadaran hamba mengkoyak tajam dalam rasa.
Membuat hamba makin merasa rendah dengan keterbatasan.

Selasa, 20 September 2011

AR - RAHMAN

MAHA  PENGASIH
Terasa belum cukuplah bagi hamba .. !?! ..
Bila hamba hanya sekedar mengucap puji syukur dalam do'a.
Sedangkan hamba kurang bisa menikmati apa yang hamba dapat.
Semua ini hanya karena ketololan hamba .. !?! ..
Yang tak bisa menyimak apa yang Engkau limpahkan.
Semua ini hanya kebodohan hamba .. !?! ..
Yang tak mengerti akan jalan terbaik yang Engkau berikan.

Terasa kurang lengkaplah bagi hamba .. !?! ..

KALIMAT BASMALAH

BISMILLAHIR ROHMANIR ROHIIM
Dengan menyebut Asma Allah yang Maha pengasih dan Maha Penyayang.Ijinkan hamba .. !?! ..
Untuk mengungkap isi hati hamba untuk menganggungkan Asma-Mu.
Ijinkan hamba .. !?! ..
Memaknai Asma lain dari Asma kebesaran-Mu (Asmaul Husna).
Ijinkan hamba .. !?! ..
Untuk membingkiskan kata bermakna ..
Untuk sahabat-sahabat hamba yang senantiasa mengharap keridhoan-Mu.

Yaa Allah .. Yaa Rabb ..
Hamba tahu akan kedudukan hamba di hadapan-Mu.

Minggu, 11 September 2011

MAKSUD "TAK SENGGUH PENGANTEN ANYAR"

Kata “Tak sengguh penganten anyar” Atau juga : Disebut penganten baru, ini juga berarti : sedang mendapatkan sesuatu yang baru, yang berkenan di hatinya.
Suka dan senang, senantiasa bergayut pada diri insan yang mengalaminya, baik itu yang meresap dalam hati maupun perasaannya.

Selasa, 06 September 2011

MANFAAT MADU BAGI ANAK BALITA

Salah satu minuman yang di gemari oleh nabi adalah madu. Minuman manis ini ternyata mengandung banyak khasiat dan manfaat.
Hasil penelitian di Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi di Bogor menyebutkan bahwa mengkonsumsi madu secara teratur setiap hari akan, dapat menurunkan tingkat morbiditas (panas dan pilek).
Sekaligus madu juga dapat memperbaiki nafsu makan pada balita.
Penelitian ini dilakukan pada pasien Klinik Gizi, Puslitbang Gizi, yang menderita Kurang Energi Protien (KEP).
Sample penelitiannya sendiri diambil dari 51 balita usia 13 - 36 bulan. Artinya, madu sangat baik, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak.

MANFAAT KURMA YANG MENTAH DAN MATANG

Buah kurma yang belum matang, bisa dijadikan obat untuk menghentikan penyakit diare dan sembelit. Buah kurma ini secara aktif dipergunakan untuk proses pembakaran (metabolisme), menghentikan pengeluaran darah (hemophilla), dan dapat menguatkan ginjal yang lemah, menghentikan batuk yang sudah akut, sakit dada, membersihkan dahak, menimbulkan darah kuat dan menghilangkan rasa sakit pada punggung.
Sedangkan buah kurma yang matang, dapat menguatkan otot-otot rahim dan mengatur disiplin kerja otot.

BEBERAPA VITAMIN PADA SEPOTONG KURMA

Buah kurma mengandung vitamin 'A' yang berkadar tinggi, dan menyamai kadar yang terdapat pada minyak ikan dan keju. Diantara manfaat vitamin 'A' adalah dapat menjaga mata agar tetap basah (lembab) dan berkilau, menguatkan otot-otot penglihatan , mencegah kekeringan pada pelupuk mata, rabun mata, dan kekeringan kulit.
Buah kurma juga mengandung vitamin B1 dab B2 yang membantu menguatkan otot-otot dan melenturkan pembuluh-pembuluh darah, sehingga bisa terhindar dari kondisi sembelit dan kronis.

KURMA MEMBUAT HATI TENANG DAN TENTRAM

Dr. Muhammad Hasyim dalam kitab 'Al-Adawiyah wa Al-Qurany' menyebutkan bahwa buah kurma dapat mendatangkan ketenangan dan ketentraman bagi hati.
Menurutnya, kurma juga bisa menenangkan kondisi hati yang resah, gelisah dan gugup yang di akibatkan oleh aktivitas kelenjar gondok yang membenjol di bagian depan leher ketika naik pengeluarannya.
Sejumlah dokter juga menyarankan agar seiap anak yang mudah gugup aga di beri makan buah kurma antara 3-9 buah setiap pagi.

PENGARUH MENDENGARKAN LANTUNAN AL-QUR'AN

Mendengarkan lantuna ayat-ayat suci Al-Qur'an sungguh sangat bermanfaat dan sangat berpengaruh sekali pada unsur kejiwaan seseorang. Orang yang mengalami gejalah 'stres' bisa sembuh dan bisa terobati.
Sebuah studi di sebuah universitas di washington menyebutkan, bahwa 65 persen eksperimen yang mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an memiliki pengaruh cukup signifikan terhadap gejala 'stres'.
Sedangkan pada bacaan-bacaan lain selain AL-Qur'an, semisal buku bacaan novel, majalah, koran, dan lain sebagainya, hanya memiliki pengaruh 35 persen saja untuk menghilangkan gejala 'stres'.

PUASA MENYINGKIRKAN KUMAN DI TUBUH

Dr. Robert bertolio, seorang dokter asal jerman, menyebutkan , bahwa puasa selama satu bulan dapat dijadikan sebagai media yang dapat menyingkirkan kuman-kuman tubuh seseorang.
Diantaranya adalah kuman-kuman "Zuhri" yang memiliki kandungan unsur-unsur yang bisa merusak sel-sel dalam tubuh . Dengan menjalankan puasa, struktur sel-sel yang rusak tadi bisa tumbuh kembali.
Dr. Blair Charneber bahkan menyatakan bahwa puasa satu bulan penuh bisa menjadikan pondasi kehidupan yang lebih kuat.

D O R A N

DORAN yang artinya : "DO-nga marang pange-RAN" atau juga "Berdo'a kepada Allah".
Maksudnya : sebagai insan yang di beri nafas hidup. Sudah seharusnya insan selalu melantunkan do'a, untuk memohan dan meminta kepada Nya, karena Dialah Maha Menerima akan do'a seluruh insan.

B A W A K

BAWAK yang artinya "o-BA-hing a-WAK atau Geraknya Tubuh ..
Maksudnya : sebagai insan yang diberi hidup, sudah wajib bagi mereka untuk menggerakan tubuh agar menjadi sehat.

P A C U L

PACUL yang artinya : "ngi-PA-take barang kang mun-CUL" yang maksudnya membuang bagian yang 'mendugul' (semacam benjolan yang tidak rata di atas tanah). Sifatnya untuk memperbaiki.
Sebagai umat Islam yang memiliki wadah dan memiliki nilai kesempurnaan, sudah seharusnya kita selalu berbuat baik pada setiap insan lain tanpa memandang apapun.

MAKSUD "TAK IJO ROYO-ROYO"

Kata "Tak ijo royo-royo" itu mangandung arti : di buat tumbuh subur dan berkembang dengan daunnya hijau segar penuh keteduhan. Dan dapat membawa manfaat bagi insan lainnya.

MAKSUD "TANDURE WUS SUMILIR"

Kata "Tandure wus sumilir" mengandung maksud : benih yang ditanam sudah mulai tumbuh.
Yang dimaksud "benih" disini adalah benih "Iman". Yang Sudah barang tentu, Iman ke-Islaman yang tersimpan pada diri insan semenjak mereka terlahir di muka bumi ini.

MAKSUD "LIR-ILIR, LIR-ILIR"

Kata "Lir-ilir" berasal dari kata "ngililir" (bahasa jawa) yang artinya bangun atau bisa diartikan hiduplah (karena sejatinya tidur itu mati) bisa juga diartikan sebagai sadarlah. Atau tersadar kembali, "Sadar kembali dari kerterpurukan". Dimana pencerminan yang dulu, tak di dasari oleh iman dalam keislaman.

WEJANGAN DIBALIK TEMBANG "ILIR-ILIR"

Untaian tembang "Ilir-ilir" yang di ciptakan oleh "SUNAN KALIJAGA" atau "RADEN SAID". Pada dasarnya mengandung wejangan (Nasehat) yang amat dalam dan amat bermanfaat bagi insan yang menempuh jalur hidup. Disamping mengandung nasehat yang amat tinggi, tembang "Ilir-ilir" juga berguna menciptakan atau mewujudkan Iman yang sesungguhnya. karena disetiap baitnya, mengandung makna terdalam.

Pencerminan dalam tembang "Ilir-ilir" tersebut, tak lain tak bukan hanya untuk menjadikan seseorang agar bisa menjadi muslim yang baik. Yang bisa mewujudan melalui pencerminan sebagai insan yang sejati.
Semua yang tersirat dalam tembang "Ilir-ilir", merupakan anjurkan untuk menjalan amanah yang ditetapkan oleh-Nya. Atau juga merupakan suatu ajakan untuk menjadi orang Islam yang baik. Yang mematuhi segala titah yang diperintah oleh-Nya.

Bila di renungkan secara mendalam apa yang tersirat dari suratan tembang "Ilir-ilir", akan ditemukan kunci dasar yang menjadi rumusan untuk menentukan langkah yang lebih baik dan yang akan di ridhoi oleh-Nya.
Dan secara global ada beberapa perenungan dalam tembang "Ilir-ilir" yang bisa disimak dan dikupas :
  1. Bait pertama, mulai bangkitnya Imam Islam.
  2. Bait kedua, merupakan perintah untuk melaksanakan kelima Rukun Islam.
  3. Bait ketiga, bertobat, memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan. Kesemuanya untuk bekal kelak bila mati.
  4. Dan bait selanjutnya punya arti yang menyimpulkan "mumpung" ada kesempatan baik.

 MAKSUD "LIR-ILIR, LIR-ILR"

SENYUM NABI BERSAMA AL-HUSAIN

RASULULLAH SAW senantiasa diharapkan oleh banyak orang karena pribadi beliau yang sangat utuh dan sempurna. Kasih sayangnya dapat dirasakan oleh semua makhluk Allah. Belaian kasih sayangnya terasa menyejukan nrani anak-anak.
Bahkan, kasih sayang Rasulullah SAW terhadap anak-anak melebihi kasih sayang bapak-bapak pada umumnya yang ada di Madinah. Kelembutan beliau terhadap anak kecil terkadang cukup mengherankan para sahabat.
Meskipun Rasulullah SAW adalah seorang Nabi sekaligus Rasul, itu tidak menjadikan beliau jauh dari anak-anak. Justru kesukaan beliau dengan anak kecil menjadikan beliau sering tampak bergurau dengan mereka, bagaikan sahabat lama yang baru berjumpa.

Diriwayatkan bahwa pada suatu ketika Rasullah SAW pergi bersama para sahabat untuk menghadiri suatu undangan jamuan makan. ketika mereka sedang berjalan, beliau melihat cucunya, Al-Husain, sedang bermain-main dengan teman-teman sebayanya. Maka, Rasullah SAW pun meluangkan waktu sebentar sekedar untuk bercanda dengan Al-Husain.

Beliau mendekat dan berusaha memegang cucunya. Namun, Al-Husain menghindar menjauhi beliau. Rasullah bertambah penasaran. Dikejarnya Al-Husain, hingga tertangkap. Setelah Al-Husain terpegang tangannya, beliau pun merasa puas. Diciumnya Al-Husain berulang-ulang dengan gemasnya hingga dada Rasullah terasa lega. setelah itu, beliau tersenyum dengan senyum yang menyiratkan kebanggaan dan kasih sayang mendalam.

Melihat kejadian itu, para sahabat pun merasa heran. Ternyata sedemkian besarnya kasih sayang Rasullah SAW terhadap anak kecil. Maka, beberapa diantara mereka pun berkata, "Rasullah SAW memperlakukan cucunya sedemikian sayangnya. Demi Allah, aku juga punya anak, tetapi aku belum pernah menciumnya." Saat mendengar ucapan sahabat ini, Rasullah SAW lalu berkata kepadanya, "barang siapa tidak mengasihi, maka ia pun tidak akan dikasihi."

Pedoman pendidikan yang dikemukakan oleh Rasullah SAW dalam kejadian diatas itu merupakan sebuah contoh nyata bagi orang tua, bagaimana mengasihi dan menyayangi putra-putrinya. Sebab, anak itu senantiasa membutuhkan perhatian orang tua untuk menjaga kestabilan pertumbuhan jiwanya.

SENYUM NABI KETIKA MENGENALI HINDUN

Jika kita tengok sejarah kehidupan Nabi Muhammad Rasulullah SAW, tentu kita teringat pula dengan sosok perempuna yang satu ini. Kiprahnya dalam dunia kejahatan terhadap kaum Muslimin setara dengan kejahatan suaminya, Abu Sufyan bin Harb. Dialah Hindun binti Uthbah. Mungkin tidak melalui tenaga dan pikiran Hindun Hindun hampir tiap hari berkeliling untuk memprovokasi perempuan-permpuan Quraisy untuk memusuhi Islam.
Akan tetapi, kejahatan yang paling sadis dan paling dikenal dalam sejarah Islam ialah ketika ia membedah jantung HAMZAH, korban Perang Uhud dan memamah-mamah jantung dan hatinya.

Ketika Allah memenuhi janji-Nya untuk memenangkan kaum Muslimin dalam Fathu Mekah, tidak ada seorang pun dari penduduk Mekah kecuali mereka masuk Islam. Yang masih kerap bertahan dengan kekafirannya melarikan diri entah kemana karena takut pembalasan dendam dari kaum muslimin.
Penaklukan Kota Mekah oleh kaum Muslimin yang terjadi pada tahun kedelapan Hijriyah berlangsung mulus tanpa pertumpahan darah.
Sebab, ketika melihat keagungan pasukan Muslimin, orang-orang kafir Quraisy merasa ketakutan dengan sendirinya.
Mereka baru mengetahui kehebatan pasukan Islam yang membawa kebenaran. Sebab itulah mereka tidak punya pilihan lain kecuali menyerah dan masuk Islam.

Akhirnya, mereka berbondong-bondong menghadap Rasulullah SAW. untuk menyatakan masuk Islam serta bersumpah setia kepada beliau. beramai-ramai mereka berbaiat kepada Rasulullah SAW yang ketika itu berada di Shafa.
Sementara itu, Umar Ibnu Khathab berada di dekat beliau, memegang tangan orang-orang yang berbaiat. Mereka menyatakan sumpah setia kepada Rasulullah SAW. untuk taat dan tunduk terhadap ajaran agama Islam.
Di dalam kitab Al-Madarik diriwayatkan sebagai berikut. Rasulullah SAW membaiata kaum laki-laki dengan memegang tangan mereka (bersalaman), dan beliau membaiat kaum perempuan dengan tidak memegang tangan mereka.
Sebab, Rasulullah SAW. tidak bersentuhan dengan perempuan yang bukan muhrimnya. beliau membaiat para perempuan itu untuk tunduk kepada perintah beliau dan menyampaikan papapun yang berasal dari beliau.

Pada saat baiatberlagsung, diam-diam muncullah Hindun binti Uthbah dalam mejelis itu. Ia datang dengan sembunyi-sembunyi karena masih merasa takut kehadirannya akan di ketahui oleh Rasulullah SAW. Hindun menghindari bertemu muka dengan Rasulullah SAW. karena teringat akan kejahatannya yang menyayat-nyayat tubuh Hamzah, paman Rasulullah SAW dalam perang Uhud.
Setelah orang yang hendak di baiat berkumpul semua, Rasulullah SAW. berkata, "Aku membaiat kalian untuk tidak menyekutukan sesuatu apa pun kepada Allah".
Selanjutnya Umar mengulang membaiat mereka untuk tidak menyekutukan sesuatu apa pun kepada Allah. Rasulullah SAW. lintas berkata lagi, "mereka tidak mencuri".

Tiba-tiba Hindun muncul dan berkata, "Sesungguhnya Abu Sufyan ialah orang yang kikir. Bagaimana jika aku mengambil sedikit dari hartanya ??" Abu Sufyan yang mendengar ucapan Istrinya langsung berkata. 'Apa yang engkau ambil semuanya halal bagimu".
Ketika mendengar ucapan suami isteri yang baru saja bertobat itu, Rasulullah mengembangkan senyumannya. Dari situlah beliau mengenali siapa perempuan yang menyela baiatnya tadi. Maka teringatlah Rasulullah SAW dengan perbuatannya memamah jantung hati pamannya.
Beliau lantas bertanya, "Benarkah engkau yang bernama Hindun ?!?".
Hindun menjawab, "Benar, akulah perempuan yang bernama Hindun". lalu ia berkata lagi, "Wahai Nabi Allah, Ampunilah kesalahanku yang telah lampau. Niscaya Allah akan mengampunimu pula".

Tanpa mengomentari ucapan Hindun, Rasulullah meneruskan baiatnya, "mereka tidak boleh berzina". Hindun lantas bertanya, 'Apakah ada perempuan merdeka yang berzina ?!?". Rasulullah SAW melanjutkan, "Mereka tidak boleh membunuh anak-anak". Hindin berkata, "Kamilah yang mengasuh mereka. Tetapi, setelah mereka besar, kalianlah yang membunuhnya".
Saat mendengar kelakar Hindun yang kedengarannya lucu itu, sahabat Umar tertawa terpingkal-pingkal sampai badannya terguncang karena merasa geli mendengarnya. Sedangkan Rasulullah SAW hanya tersenyum. Kita tahu bahwa anak Hindun yang bernama Hanzahalah mati terbunuh dalam Peran Badar.

Rasulullah SAW bersabda, "Mereka tidak boleh berbuat dusta". Lagi-lagi Hindun mengomentari, "Demi Allah, dusta adalah perkara yang amat buruk, sedangkan engkau tidak menyuruh kami kecuali kepada petunjuk dan akhlak mulia".
Rasulullah SAW bersabda lagi, "Mereka tidak boleh mendurhakai aku dalam perkara yang makruf".
"Demi Allah !! kami tidak duduk di tempat ini, sedangkan di dalam relung hati kami ada niat untuk mendurhakai engkau". Ujar Hindun lagi.
Setelah selesai berbaiat, Hindun pulang kembali ke rumahnya. Di rumahnya ia merobohkan semua patung-patung yang dulunya ia sembah-sembah. Dengan kemarahan yang meluap ia berkata dengan keras, "Dulu kami terpedaya olehmu".
Rasulullah SAW. tersenyum karena mendengar perkataan Hindun yang bernada kesal namun jenaka, sehingga Umar yang mendengarnya juga turut tertawa terpingkal-pingkal sampai badannya terlentang.

SENYUM NABI BERSAMA ANAS BIN MALIK

Anas bin Malik merupakan orang kepercayaan Rasulullah SAW di dalam rumah tangga. Bisa dikatakan dalam istilah zaman sekarang Anas bin Malik merupakan manajer beliau. Apa saja yang beliau perlukan, Anas bin Maliklah yang menanganinya.
Hubungan Anas bin Malik dengan Rasulullah SAW bukan sekedar seorang budak dengan majikan. Ibu Anas bin Malik yang dulu menyerahkan sendiri puteranya supaya hidup dalam lingkungan keluarga Rasulullah SAW dan selalu dalam perlindungan beliau. Hubungan Rasulullah SAW dengan Anas pun amat baik, bahkan akrab. Sesekali jika Rasulullah SAW menginginkan tenaganya untuk mengerjakan sesuatu, Anas pura-pura menolak untuk menggoda hati beliau. Begitulah kelakuan Anas sekadar untuk bergurau dengan beliau. Dan beliau pun sering mencandai Anas. jadi, hubungan yang terjadi antara Rasulullah SAW dan Anas bukan sekadar pembantu dan majikan, melainkan hampir menyerupai teman atau sahabat.

para sahabat yang menjadi tetangga beliau paham betul akan ciri khas Rasulullah SAW ini. mereka mengetahui kepribadian Rasulullah SAW yang demikian agung dan anggun. Dalam hubungan dengan siapa pun beliau senantiasa menampakkan wajah keceriaannya, termasuk dengan pembantunya. Beliau jarang menegur apalagi samapai memarahi pembantunya jika melakukan kesalahan dalam pekerjaan. Dalam hal ini Anas bin Malik pernah bercerita, "Rasulullah SAW adalah orang yang paling baik akhlaknya. Pada suatu hari beliau pernah mengutusku untuk suatu keperluan. Mendengar permintaan beliau ini, aku mengatakan kepada beliau bahwa demi Allah, aku tidak akan pergi". Namun dalam hatiku, aku akan pergi melaksanakan perintah beliau tersebut.

Kemudian aku keluar berjalan hingga melewati kerumunan anak-anak yang sedang bermain di tengah keramaian pasar. Tiba-tiba Rasulullah SAW sudah berada dibelakangku. ketika aku menolehkan kepalaku, kutemukan seulas senyum menyejukkan dari bibir beliau. lalu beliau bertanya kepadaku, 'wahai Anas, apakah engkaa mau pergi sebagaimana yang aku perintahkan?'. lantas aku menjawab, "Benar, ya Rasulullah,m aku segera berangkat".
Memang benar, selama sembilan tahun aku membantu beliau, belum pernah beliau itu mengomentari pekerjaan yang aku lakukan. beliau juga tidak pernah mencela sesuatu kepadaku, Demi Allah, beliau belum pernah berkata, 'Cih ..'. kepadaku.

ETIKA CARA BERDO'A

"Jangan sekali-kali kamu mendo'akan hal-hal buruk terhadap diri kamu dan juga terhadap anak-anak kamu dan pula terhadap harta kamu, karena khawatir do'a kamu bertepatan dengan waktu dimana Allah mengabulkan do'amu". (HR. Muslim).


1.      TERLEBIH DAHULU SEBELUM BERDO'A HENDAKNYA MEMUJI KEPADA ALLAH, KEMUDIAN BERSHALAWAT KEPADA NABI ....
Rasulullah saw. pernah mendengar seorang lelaki sedang berdo'a didalam shalatnya, namun ia tidak memuji kepada Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi.
Kemudian Nabi bersabda kepadanya, "Kamu telah tergesa-gesa wahai orang yang sedang shalat, apabila Anda selesai shalat, lalu kamu duduk, maka memujilah kepada Allah dengan pujian yang layak bagi-Nya, dan bershalawatlah kepadaku, kemudian berdo'alah". (HR. At-Turmudzi, dan dishahihkan oleh Al-Albani).

SENYUM NABI KARENA ULAH NU'AIMAN

NU'AIMAN bin Amru, salah seorang sahabat Anshar yang sering sekali mengerjai teman-temannya dan para sahabat lain. Karena sering mengerjai orang, dia juga sering dikerjai sahabat-sahabat Rasulullah SAW yang lain.
Demikian halnya dengan Rasulullah SAW. Beliau sering dikerjai oleh Nu'aiman dan menjadi sasaran langsung lelucon mereka, karena mereka tahu kalau Rasulullah itu bukanlah pendendam dan beliau tidak akan marah dengan ulah merekah. Dan mungkin justru beliau menyukai lelucon itu dan bisa tersenyum geli melihat tingkah laku mereka.

Nu'aiman bin Amru merupakan salah seorang sahabat yang sering mengerjai Rasulullah SAW dan menjadikan beliau sebagai bahan leluconnya. Hal ini berarti keakraban dan keramahan Rasulullah SAW dengan para sahabatnya sangat terjaga, sekaligus membuktikan bahwa beliau dapat menerima lelucon tersebut.
Suatu ketika Rasulullah sedang berada di masjid, ada seorang badui yang datang menemui Rasulullah di dalam masjid. Beberapa sahabat beliau ada yang melihat kedatangan orang badui tersebut. Maka timbul keisengan untuk memakai tangan tangan Nu'aiman dalam mengerjai Rasulullah.

Mereka segera berkata kepada Nu'aiman yang kebetulan sedang bersama mereka. Kata mereka, "Wahai Nu'aiman, bagaimana kalau kau sembelih saja unta badui itu, kemudian dagingnya kita makan bersama-sama ?!? Sebab kita sudah lama tidak makan daging unta. Nanti biar saja Rasulullah SAW yang membayar harganya". Tanpa pikir panjang, Nu'aiman pun menyetujui saja usulan teman-temannya itu tanpa memandang bahwa yang hendak di permainkan adalah Rasulullah, Nabi junjungan mereka. Maka di sembelilah unta itu.

Ketika orang Badui itu keluar dari masjid, alangkah terkejutnya dia melihat untanya sudah terkapar tak berdaya di tanah. Darah segar masih berceceran di sekitarnya. Seketika itu ia berteriak, "Ya Muhammad, untaku telah disembelih orang".
Rasulullah SAW terkejut sekali ketika mendengar teriakan orang Badui itu. Langsung saja beliau keluar dari masjid. Di halaman masjid terlihat oleh beliau unta yang sudah mati disembelih, serta orang Badui yang sedang berdiri kebingungan. Maka, beliau segera bertanya kepada para sahabatnya, "Siapa yang melakukan penyembelihan unta orang badui ini ?!?".
Mereka menjawab, "Nu'aiman, ya Rasulullah !?! Kini ia sedang bersembunyi karena takut pada engkau".
Seketika itu pula, beliau segera mencari Nu'aiman yang tengah bersembunyi dengan mengikuti jejak-jejak kakinya. Jejak kakinya menunjukkan bahwa Nu'aiman bersembunyi di sekitar rumah Zubair bin Abdul Muththalib. Dan benarlah dugaan Rasulullah.
Rupanya Nu'aiman bersembunyi di sekitar rumah tersebut. Ia masuk ke sebuah lubang yang pintunya ditutupi dengan pelepah daun kurma.

Karena tahu bahwa Rasulullah saw. Mencari Nu'aiman, seorang warga yang melihatnya mengatakan, "Aku tidak melihatnya, ya Rasulullah !?! Tetapi, jari telunjuknya diarahkan ke tempat bersembunyian Nu'aiman.
Bergegas Rasulullah SAW menuju tempat persembunyian Nu'aiman. Disana beliau mendapat Nu'aiman berada dalam lubang. Kemudian beliau mengeluarkan Nu'aiman dan dari dalam lubang tersebut dan membersihkan wajah Nu'aiman yang berlumuran tanah.
Setelah membersihkan wajah Nu'aiman, beliau bertanya, "Apa yang mendorongmu untuk berbuat begitu, wahai Nu'aiman ?!?". Nu'aiman menjawab, "Yang memberitahukan Rasulullah itulah orang-orang yang menyuruh aku menyembelih unta badui tersebut. Bahkan, mereka mengatakan bahwa engkaulah nantinya yang akan membayar harga unta tersebut".

Rasulullah tersenyum geli mendengar alasan Nu'aiman. Setelah itu, kemudian beliau membayar ganti rugi pada pemilik unta tersebut. Seperti itulah ulah sahabat Rasulullah yang satu ini. Betapa repotnya terkadang Rasulullah meladeni tingkah laku para sahabatnya yang usil. Seperti yang dilakukan Nu'aiman, gara-gara kelakuannya, beliau harus rela mengeluarkan uang ganti rugi unta orang badui itu.
Meskipun demikian, Nu'aiman tetaplah sahabat yang tingkah lakunya konyol. Dan Rasulullah pun tetap membutuhkan lawakan dari Nu'aiman. Terkadang beliau berkata, "Pendengarkan kepada kami lelucon-leluconmu, hai Nu'aiman !?!".
Nu'aiman juga sering datang kepada Rasulullah saw. dan mengucapkan kata-kata yang membangkitkan senyum beliau.

RASULULLAH SAW

MUHAMMAD SAW adalah sosok manusia yang begitu mulia. Beliau adalah seorang nabi sekaligus rasul. Jika kita memandang sosok Rasulullah dari sisi kenabian atau bahkan melihat beliau sebagai seorang Rasul Allah, maka dalam benak kita tidak akan pernah terpikir bahwa Rasulullah gemar bersenda gurau bersama para sahabat beliau.
Dalam pandangan orang-orang biasa, Rasulullah adalah manusia dengan tingkat ketaatan kepada Allah begitu tinggi dan kekhusyu'an dalam beribadah. Sehingga dalam benak kita beliau sangat jauh dari hal-hal yang bersifat duniawi, dalam hal ini adalah senda gurau.

Jika kita memandang beliau dari sisi kemanusiaan, tentu Rasulullah sama halnya dengan manusia lainnya yang tidak lepas dari kejenuhan ataupun kepenatan dalam menjalani kehidupan. Beliau juga butuh 'refresh' pikiran dengan bersenda gurau bersama para sahabat.
Akan tetapi, kita jangan pernah beranggapan bahwa Rasulullah dalam bercanda tidak mempunyai batasan-batasan tertentu atau bahkan kelewat batas. Beliau merupakan insan kamil (manusia sempurna) yang dari sisi lain tidak sama dengan manusia biasa. Beliau tidak berkata kecuali yang benar (jujur).
Dalam sebuah riwayat, dikatakan, "Sesungguhnya aku juga bercanda, namun aku tak mengatakan kecuali yang benar," (HR At-Thabrani).

Pada hakekatnya, bercanda itu dilarang atau tercela. Hanya kecil sekali yang di perbolehkan. Sebagaimana sabda Rasulullah berikut ini : "Janganlah kamu berbantahan dengan saudaramu dan janganlah kamu bersenda gurau dengannya" (HR. At-Tirmidzi). Memang benar adanya, jika berbantahan (adu mulut) akan merugikan dan menyebabkan sakit hati.
Akan tetapi, beda halnya dengan bercanda. Dalam kehidupan saat ini kita tak bisa lepas dari bercanda.
Dengan bercanda, justru akan terjalin keakraban. Asalkan tidak keterlaluan. Oleh karena itu, kita pun semestinya mencontoh Rasulullah. Gemar bercanda namun tetap dalam batasan tertentu, tidak berlebihan apalagi sampai menyinggung perasaan orang yang diajak bercanda atau pihak lain.

Bercanda yang dilarang agama ialah bercanda yang keterlaluan atau kelewat batas norma yang ada. Serta dilakukan secara terus terang. Karena, jika kebanyakan bercanda akan menyebabkan banyak tawa dan dikhawatirkan akan lepas kontrol dan justru akan menimbulkan kebencian serta menjatuhkan martabat diri dan kewibawa'an.
Dalam sebuah riwayat 'Abu Hurairah', bahwa para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, sesungguhnya engkau bercanda dengan kami", maka Rasulullah bersabda, "Miskipun aku bercanda dengan kalian, sesungguhnya tidaklah aku berkata melainkan kebenaran".
Maka dari itu, sudah selayaknya bagi kita yang gemar bercanda tidak menghilangkan batasan-batasan atau rambu-rambu dalam bercanda. Berkatalah yang benar, meskipun bercanda. Dan jangan pernah menyakiti hati orang lain.

Senin, 29 Agustus 2011

PARA KEKASIH ALLAH

Tiada daya apapun yang bisa menghambat, bila seorang hamba kepingin menjadi kekasih-Nya. Bila Allah swt mengijinkan, maka cahaya terang yang istimewa pasti akan mereka dapatkan.

Jumat, 29 Juli 2011

PUASA ALA KEJAWEN

Puasa dan tapa adalah dua hal yang sangat penting bagi peningkatan spiritual seseorang. Disemua ajaran agama biasanya disebutkan tentang puasa ini dengan berbagai versi yang berbeda. Menurut sudut pandang spiritual metafisik, puasa mempunyai efek yang sangat baik dan besar terhadap tubuh dan fikiran. Puasa dengan cara supranatural mengubah sistem molekul tubuh fisik dan eterik dan menaikkan vibrasi/getarannya sehingga membuat tubuh lebih sensitif terhadap energi/kekuatan supranatural sekaligus mencoba membangkitkan kemampuan indera keenam seseorang.

Senin, 20 Juni 2011

KATA BIJAK

  • Jangan kecewa bila dunia tidak mengenal anda .. Tetapi kecewalah bila anda tidak mengenal dunia.
  • Belajar tanpa berfikir tidak ada gunanya .. Berpikir tanpa belajar adalah berbahaya.
  • Bila anda memahami lebih banyak orang .. Maka anda akan dapat memahami diri sendiri.
  • Sifat-sifat orang yang kita kenal .. Tidak selalu sama dengan yang kita lihat.
  • Kesabaran dan ketawakalan adalah minyak pelumas bagi roda kehidupan.
  • Lebih baik di tipu kawan dari pada mencurigainya.
  • Lebih memalukan untuk tidak percaya teman .. Dari pada di tipu oleh teman sendiri.
  • Jangan puas dengan apanya, akan tetapi .. Berusahalah belajar mengetahui bagaimana.
  • Kemanapun anda pergi .. Pergilah dengan segenap hati anda.
  • Rasa iri hati .. Selalu bertahan lebih lama, dari pada kebahagiaan orang yang kita irikan.
  • Orang yang berbudi tinggi .. Justru karena ia tidak pernah memamerkan kebesarannya.
  • Kegelisahan dan kecemasan .. Itu merupakan penyakit .. Yang kadang-kadang bisa menciptakan kejahatan.
  • Hanya orang yang tahu mengabdi patut menjadi pemimpin.
  • Hati hanya bisa membuat kita tentram .. bila kita mau dan selalu membuat kebaikan.
  • Tidak ada waktu untuk memberi kesempatan .. Tetapi kesempatanlah yang membutuhkan waktu.
  • Tidak ada usaha yang gagal .. Karena kegagalan itu itu sendiri, merupakam usaha untuk mencapai kemenangan.
  • Mencari kawan itu lebih mudah .. Tetapi untuk bersatu dan hidup damai dengan teman amatlah sukar.
  • Orang yang berjiwa besar .. Akan selalu meninjau suatu masalah dari segala sudut .. Tanpa ada prasangka apapun.
  • Jika orang tidak memandang jauh kedepan .. Ia akan segera mengalami duka cita.
  • Orang yang berjiwa besar selalu memperhatikan pribadinya sendiri.
  • Tenang dan seimbang .. Itulah ciri dari seseorang yang berjiwa besar.
  • Karena kelemahan dan rasa malu .. Seseorang sering mengelabui dengan menunjukkan ketetapan hatinya.
  • Sungguh memang sulit .. untuk menghormati orang yang tidak kita sukai.
  • Jika anda berhadapan dengan orang jahat .. Bersikaplah seperti menghadapi orang baik.
  • Barang siapa yang tidak percaya kebenarannya sendiri .. Sudah pasti akan mendapat banyak pelajaran.
  • Janganlah memarahi orang .. Karena pada saat itu kita juga bisa membuat kesalahan.
  • Fitnahlah diri kamu sendiri guna pembangunan jiwa .. Tapi janganlah menfitnah orang lain.
  • Kebanyakan orang bahagia apabila mereka mau menjernihkan pikirannya.
  • Pengkhianatan walaupun dilakukan dengan hati-hati .. Tetapi pada akhirnya akan ketahuan juga.
  • Hadapilah masa depan yang muram tanpa rasa takut .. Tetapi dengan hati yang perkasa.
  • Bukan suka cita ataupun duka cita yang menjadi tujuan hidup kita ini .. Tetapi perenungan secara sadar itulah yang menjadi pengendali menggapai tujuan.
  • Kehabisan kekuatan untuk mengendalikan diri .. Itu merupakan permulaan turunnya martabat.
  • Persiapan yang baik untuk masa depan ialah .. Tugas yang terakhir yang dikerjakan dengan sebaik-baiknya.
  • Kesulitan makin akan bertambah bila dihitung-hitung .. Tetapi akan lenyap dengan sendirinya bila tidak diperhatikan.
  • Sesungguhnya keceriahan dan keriangan hati merupakan obat yang paling mujarab .. Di bandingkan obat manapun yang ada di dunia.
  • Ketekunan adalah bukti watak yang lebih nyata dari pada kepahlawanan.
  • Sahabat yang paling baik bagi seseorang adalah ke 10 (sepuluh) jari tangannya.
  • Nafsu itu adalah kereta pacuan .. Tetapi otak adalah pengendara untuk mengarahkan dan membimbing kereta kencana.
  • Dalam segala hal .. Jalan tengahlah yang terbaik .. Karena segala yang berlebihan pasti akan menimbulkan kesukaran.
  • Rezeki selalu mencari orang yang sabar, ulet, tahan uji dan teguh.
  • Kekurang kepercayaan pada diri sendiri sering kali menjadi penyebab kegagalan.
  • Pikiran mencintai sesama manusia .. Akan menimbulkan timbal balik dan mendatangkan rasa cinta dari pihak lain.
  • Dengan rendah hati orang harus dapat bersabar .. Karena kesabaran itu pula yang menentukan segalanya.
  • Siapa yang tangannya selalu menadah sedekah saja .. Pada akhirnya akan menjadi pemeras dan menjemukan.
  • Ketakutan sering kali menampakkan diri dalam bentuk membual.
  • Kegagalan bukanlah berarti kehancuran .. Tetapi sebagai batu loncatam untuk menuju sukses.
  • Kemauan itu .. Bersemayam di samping nasib .. Bagaikan aliran kodrat yang mengalir dalam niat.
  • Karakter seseorang .. Sebenarnya dapat diketahui dari kegemaran atau kesukaannya.
  • Kesetiaan dan kejujuran seorang sahact .. Dapat dibuktikan pada waktu berpisah.
  • Simpati itu tidak akan terbuang sia-sia .. Kecuali jika di berikam kepada diri sendiri.
  • Cinta adalah melihat kelebihan pasangan dan bukan melihat kekurangannya.
  • Kritik jika di pikir secara positif .. Sebenarnya dapat membantu kita untuk menemukan jati diri.

Sabtu, 21 Mei 2011

SENYUM NABI BERSAMA MANTAN ISTRI RIFA’AH

MUHAMMAD SAW adalah seorang Nabi sekaligus Rasul Allah, Beliau menjadi tempat bertanya mengenai berbagai permasalahan hidup bagi orang-orang yang ada disekitar beliau pada waktu itu, baik yang bersinggungan dengan hukum-hukum agama maupun mengenai kemaslahatan rumah tangga. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika setiap saat ada saja yang ingin menjumpai beliau untuk menanyakan berbagai hal. Tidak hanya para lelaki dari golongan sahabat, tetapi justru istri-istri mereka yang sedang risau karena terbentur suatu masalah.
Maka, Rasulullah orang yang pertama kali diajak mereka berkonsultasi. Sebab, sudah pasti beliau akan memberikan solusinya dengan jitu sesuai koridor hukum Agama.

Disamping itu, keramahan Rasulullah SAW dalam pergaulan di tengah-tengah masyarakat membuat mereka tanpa sungkan mengadukan segala permasalahan yang di hadapi kepada beliau. Masalah-masalah yang sangat pribadipun mereka sampaikan. Ini menunjukkan adanya kedekatan yang bernama Rifa’ah Al-Quradhi datang menghadap. Ia hendak menanyakan masalah hukum kepada Rasulullah SAW yang bersangkutan dengan problem yang sedang di hadapinya.

Di hadapan Rasulullah, mantan istri Rifa’ah itu mengeluhkan keadaan dirinya, “Ya Rasulullah, aku telah di cerai oleh Rifa’ah Al-Quradhi dengan talak tiga. Setelah itu, aku menikah lagi dengan Abdurrahman Bin Zabir.

Namun, keadaan fisik dia itu seperti ujung baju (Impoten). Kebetulan pada saat itu di dekat Rasulullah ada sahabat beliau, yakni Abu Bakar dan Ibnu Sa’id ibnul Ash. Posisi Abu Bakar ketika itu persisi di samping beliau. Sedangkan Ibnu Sa’id ibnul Ash duduk di dekat pintu kamar.

Karena masalah hendak di ceritakan mantan istri Rifa’ah merupakan persoalan yang sangat pribadi, Ibnu Sa’id ibnul Ash tahu diri. Ia kemudian berpamitan kepada Rasulullah untuk keluar. Tinggallah kini di dalam rumah beliau Abu Bakar, mantan istri Rifa’ah, dan Rasulullah SAW sendiri.

Saat melihat Abu Bakar masih saja tingggal dan duduk di tempatnya, Ibnu Sa’id ibnul Ash kemudian memanggilnya dengan berkata, “Wahai Abu Bakar .. !?! .. Apakah kamu tidak berperasaan dengan perempuan ini yang telah mengemukakan permasaahannya dengan terbuka kepada Raslulullah . ?!?”.

Begitu mendengar seruan Ibnu Sa’id ibnul Ash kepada Abu Bakar, Rasulullah SAW hanya tersenyum saja. Beliau tidak ikut menyuruh Abu Bakar untuk keluar, beliau meneruskan saja pertenyaannya kepada mantan istri Rifa’ah, ‘Apakah kamu ingin kembali kepada Rifa’ah .. ?!? .. Janganlah kamu kembali kepada Rifa’ah, hingga kamu mencicipi madu Abdurahman. Demikian pula Abdurahman bin Zabir biar mencicipi madumu”.

Demikianlah Rasulullah SAW memberikan jalan keluar kepada mantan istri Rifa’ah. Miskipun disampaikan dengan setengah bercanda, yakni mengatakan hal sebenarnya dengan kata kiasan, bagi mantan istri Rifa’ah, solusi yang diberikan oleh Rasulullah SAW ini menjadi suatu ilmu yang sangat berharga bagi dirinya, bahkan bagi seluruh kaum Muslimin pada umumnya. Sebab, meskipun di sampaikan dengan setengah bercanda, perkataan beliau jelas akan menjadi sumber hukum kedua di dunia ini setelah Al-Qur’anul karim.

Dalam kitab At-Tadzhib, Doktor Daib Al-Bagha mengatakan bahwa yang dimaksudkan dengan kata mencicipi madu dari hadist diatas bentuk kiasan untuk kata persetubuhan, Sebab, lezatnya persetubuhan di serupakan dengan lezatnya mencicipi madu. Dalam hal ini, Rasulullah memberi isyarat bahwa persetubuhan itu dianggap sudah cukup terjadi sedikitnya dengan masuknya kepala Zakar ke lubang Farji.

Hadist Rasulullah SAW di atas selanjutnya dijadikan sumber hukum dan persyaratan diperbolehkannya seorang perempuan yang di cerai talak tiga untuk kembali kepada suaminya yang pertama, namun setelah ia bercerai dengan suami yang kedua.

Jumat, 06 Mei 2011

SENYUM NABI BERSAMA UMMU AIMAN

UMMU Aiman ialah perempuan yang mempunyai kedudukan khusus di hati Rasulullah SAW. Beliau telah menganggapnya sebagaa ibunya sendiri. Oleh karena itu, beliau pernah mengeluarkan sabda-sabdanya tentang kedudukan ummu Aiman di hati beliau.

Diantara sabda-sabda belaiu mengenai Ummu Aiman ialah,
"Dia sisa anggota keluargaku".
"Ummu Aiman adalah ibuku setelah ibuku".
"Barang siapa merasa senang menikah perempuan ahli surga, hendajnya menikahi Ummu Aiman".
Lebih dari itu, pada setiap kesempatan, apabila beliau melihat atau sedang berbicara dengannya, beliau selalu memanggilnya dengan panggilan "Wahai ibuku". Beliau selalu siap mendengarkan ceritanya, berlemah lembut, serta bercanda dengannya.

Pernah di perang Hunain, Rasulullah SAW mendengar do'a Ummu Aiman dengan gaya bahasa asing yang keliru, "Semoga Allah memotong kaki kalian". Saat mendengar do'a Ummu Aiman salah, Rasulullah SAW menghampirinya dan mencadainya, "Diamlah wahai Ummu Aiman, karena engkau termasuk orang yang berlidah keluh".

Demikian, memang Rasulullah SAW sering bercanda dengan Ummu Aiman. Meskipun itu di tengah peperangan dengan ringkikan kuda yang ketakuatan dan desingan anak panah yang berseliweran, jika Ummu Aiman mengatakan sesuatu, beliau siap mendengarkannya.
Terkadang pula dengan candaannya Rasulullah SAW melontarkan kata-kata yang sepintas lalu tampak menyalahi atau melecehkan, padahal apa yang beliau katakan memang hal ytang sebenarnya. Bagi orang yang mendengarkannya dengan tanpa dipikir dahulu, pasti ia akan mudah terpancing untuk membantahnya.
Namun setelah dijelaskan maksud perkataan beliau itu, biasanya mereka akan tersipu malu oleh sikap mereka sendiri.

Suatu ketika, Ummu Aiman Al-Habasyiyyah datang kepada Rasulullah SAW sambil berkat, "Ya Rasulullah, suamiku ingin mengundangmu datang ke rumah". Saat melihat kedatangan Ummu Aiman yang sudah dianggap ibunya sendiri, Rasulullah mencandainya, "Siapa suamimu itu ?!? Apakah yang ada putih-putih dimatanya".  Jawab Ummu Aiman, "Tidak, mata suamiku biasa saja. Tidak ada putih-putihnya kedua matanay". Beliau berkata lagi. "Engaku keliru, Kedua mata suamimu itu ada putih-putihnya" Namun, Ummu Aiman tetap mengotot dengan berkata, "Tidak, Ya Rasulullah !?! Tidak ada putih-putihnya pada kedua mata suamiku".

Karena mendengar bantahan tersebut, Rasulullah SAW hanya tersenyum. Selanjutnya beliau berkata, "Setiap mata itu pasti ada putihnya bukan ?!?" Maka sadarlah Ummu Aiman bahwa dirinya baru saja terjebak dalam candaan Rasulullah SAW. Maka ia hanya bisa tersenyum malu.

Dalam versi yang lain diceritakan bahwa perampuan yang datang kepada Rasulullah itu bukanlah Ummu Aiman, melainkan istri salah seorang sahabat beliau. Suatu ketika ada seorang perempuan datang ke majelis yang dipimpin oleh Rasulullah SAW. dengan tujuan untuk menanyakan suaminya. Ketika melihat perempuan itu datang menghadap, Rasulullah SAW bertanya kepadanya, "siapakah yang kau cari". Perempuan itu menjawab, "Aku mencari suamiku, Ya Rasulullah". Kemudian Rasulullah SAW bertanya, "Apakah suamimu yang di matanya ada putih-putihnya".

Bingung juga perempuan itu mendengar perkataan Rasulullah SAW. Maka, ia segera pulang dan bertemu suaminya di rumah. Dihadapan suaminya, tak henti-hentinya ia memandang wajah suaminya serta mengawasi kdua biji matanya. Melihat tingkah laku istrinya yang agak aneh itu, suaminya pun menjadi heran lalu bertanya, "Apa sebenarnya yang kamu cari dimataku, dengan tingkah lakumu yang agak aneh ini ?!?".
Istrinya menjawab, "Apakah di matamu ada putih-putihnya atau tidak". Saat mendengar jawaban istrinya, suaminya lantas berkata, "AAAhh .. kamu ini memang bodoh, bukankah setiap mata itu ada putih-putihnya".
Barulah perempuan itu sadar akan kekeliruannya dalam mendebat Rasulullah SAW. ia juga menyadari kalau perkataan beliau tersebut hanyalah senda gurau belaka.

Akan halnya dengan Ummu Aiman, ia termasuk perempuan yang cukup menonjol kisahnya dalam sejarah Islam, terutama yang meriwayatkan kehidupan Rasulullah SAW. Ia pernah meriwayatkan lima hadits secara langsung dari Rasulullah SAW. Kelima hadits tersebut diriwayatkan oleh Anas bin Malik, Hanasy bin Abdullah, Ash Shan'ani, dan Abu Yazid Ai-Madani, langsung darinya. Sedangkan mengenai wafatnya Ummu Aiman, Adz-Dzahabi dan Ibnu Hajar Rahimahullah mengatakan, "Ia meninggal lima bulan setelah Rasulullah wafat". Semoga Allah meridhai Ummu Aiman.


SENYUM NABI BERSAMA PEMBANTUNYA

DALAM rumah tangga Rasulullah SAW. terdapat seorang pembantu. Dia bernama Anjasah. Dari mulai tinggal bersama beliau hingga sekarang, tak pernah sedikitpun ia mengeluh mengenai pekerjaan yang di bebenkan kepadanya. Karena beliau begitu adil dan ramahnya dalam menghadapi pembantu-pembantunya, termnasuk kepada Anjasah.
Anjasah merasa betah berada di lingkungan rumah tangga Rasulullah dan senantiasa merasa selalu dalam perlindungan beliau. Sekali tempo Rasulullah SAW juga mengajaknya bercanda, hingga membuat Anjasah merasa dihargai sebagai manusia seutuhnya.

Dalam mengeluarkan cadaannya, ada saja akal Rasulullah SAW untuk menyenangkan hati orang lain. Tak jarang kata-kata yang keluar dari mulut beliau dapat menimbulkan gelak tawa bagi orang yang mendengarkannya. Seperti beliau menggunakan kata botol sebagai pengganti kata perempuan.
Khusus mengenai candaan Rasulullah SAW. Anjasahmempunyai kesan yang tak terlupakan dari beliau, yaitusaat beliau mengajaknya bercanda menegenai istri-istrinya. Sebagaimana yang diterangkan dalam riwayat berikut ini.

Anas bin Malik menerangkan bahwa suatu hari Rasulullah SAW pernah menugasi Anjasah untuk menuntun unta yang akan dinaiki salah seorang istrinya. Saat istri beliau hendk berpergian dengan menaiki unta.
Unta yang sedang dituntun Anjasah itu tiba-tiba berjalan dengan cepat. melihat kejadian itu, Rasulullah SAW lalu berkata, "Hati-hatilah hai Anjasah, berlakulah lemah lembut terhadap botol-botol itu".

Anjasah pun tersenyum simpul mendengar candaan Rasulullah. Ia hafal betul bahwa Rasulullah SAW mengatakan botol-botol terhadap istri-istri beliau hanyalah sebagai wujud pernyataan kasih sayang beliau terhadap mereka.

Rabu, 27 April 2011

PERJALANAN SUNAN KALIJAGA MENCARI GURU SEJATI

Di antara para wali yang tersebar di pulau jawa, hanya Kanjeng Sunan Kalijaga (Raden Syahid) yang bisa dikatakan satu-satunya wali yang mengerti akan sela dan kegemaran penduduk pulau jawa dan dia menggunakan pendekatan yang pas yaitu budaya Jawa.

Sabtu, 09 April 2011

WEJANGAN NABI KHIDDIR PADA SUNAN KALIJAGA

Banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil dari pengalaman hidup, baik itu pengalaman hidup pribadi maupun pengalaman hidup dari orang lain. Pengalaman hidup orang lain itu bisa juga disebut sebagai "Kaca Benggala" yang bisa menjadi bahan pembelajaran bagi insan.

Rabu, 09 Maret 2011

S U L U K

Suluk sebenarnya hampir sama dengann thari. Keduanya memiliki arti kata "cari" atau "jalan", dalam istilah sufi cara buat jalan mendekati diri pada tuhan dan untuk memperoleh makrifat.
Tetapi pengertian suluk itu lama kelamaan berubah dan pada akhirnya di tujukan kepada semacam latihan, yang di lakukan dalam jangka waktu tertentu untuk memperoleh keadaan mengenai ahwal dan maqamat dari orang yang melakukan tariqat itu.
Kita ketahui bahwa tarikat itu tujuannya adalah mempelajari kesalahan-kesalahan pribadi (intropeksi), baik dalam melakukan amal ibadah atau dalam pergaulan di tengah-tengah masyarakat, dan memperbaikinya.
Pekerjaan ini di lakukan seorang syaikh atau mursyid yang pengetahuannya dan pengalamannya jauh lebih tinggi dari murid yang di binanya. Seorang murid kemudian dibawa kepada perbaikan-perbaikan yang dapat menyempurnakan ke Islaman nya dan memberikan dia jalan demi untuk kebahagiaan dalam menempuh jalan kepada Tuhan-Nya.
Oleh karena kesalahan murid dan berlain-lainan itu tidak sama, maka perbaikan-perbaikan yang dilakukan ahli tariqat pun bermacam-macam adanya. Maka meskipun tujuannya semuanya satu, suluk untuk mencapai tujuan itu berlainan, tergantung kebutuhan perbaikan yang akan dibasuh (dibersihkan) oleh kepentingan itu. Dan sesuai dengan kesalahan dilakukan oleh sang murid.
Adapun suluk atau jalan yang dilalui oleh para sufi dapat dilakukan melalui beberapa cara: :
  1. IBADAH. : Yaitu aturan yang di tetapkan untuk mengabdi pada-Nya, agar setiap insan  bisa menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segalal arangan-Nya. Dalam suluk, Ibadah itu merupakan penempuhan jalan untuk membenahi aturan diri pribadi atau semacam aturan mengenai perbaikan syariat yang sudah menjadi hukum. Dalam pembenahan dan perbaikan diri ini sebenarnya merupakan ritual kehidupan muslim sehari-hari. Seperti wudhu', shalat, zikir, dan tadarus. Agar Umat Muslim tekun mempelajari, menyimak dan melakukannya.  Agar semua perbaikan dan pembenahan diri melalui  ibadah yang di lakukan itu menjadi lebih sempurna. Meskipun demikian, menurut para sufi petunjuk yang diperoleh dalam amal yang demikian itu tidaklah sama, ada lekas mencapainya dan ada yang sampai bertahun-tahun perbuatannya dan ihwal-nya dalam beribadah itu belum berubah. Yang berkepentingan belum dapat menangkap hikmah-hikmah dan kegemaran dalam beribadah lahir itu.
  2. RIYADHA. Yaitu latihan diri atau mencari jati diri melalui bertapa (medhitasi), mengurangi makan, minum, tidur, berkata, dan sebagainya. Yang di anggap perlu menurut musysidnya. Riyadhah meliputi segala yang sekiranya dapat mengarah sang murid menuju penyucian diri dan mengenal nilai-nilai luhur yang mesti ditegakkan oleh seorang sufi. Termasuk dalam kategori samat (berdiam diri menahan hawa nafsu), penderitaan (pergi ke hutan, bukit, gunung atau pergi menempuh jarak yang sangat jauh), tariqul hikmah wa badhlu-l-jah (latihan yang di berikan agar sang murid mengenal etika sosial/muamalah).
Jadi dengan demikian, suluk bagi seorang sufi bertujuan antara lain untuk membawa murid kepada tingkatan atau maqam tertentu.

Senin, 07 Maret 2011

PENGENALAN AMALAN DZAT MENURUT TASAWUF JAWA

Ini adalah isi wirid yang menjadi bekal bagi murad, guru atupun pembimbing. Yang mengajarkan wawasan untuk melengkapi perjalanan yang sesuai dengan apa yang di perintahkan-Nya.

Rabu, 09 Februari 2011

PENCERMINAN LELAKU SUNAN KALIJAGA LEWAT DEWA RUCI

Di dalam menempuh jalur hidup yang penuh dengan hidayah dan karunia, seharusnya insan selalu ingat akan Sang Maha Pencipta atau Allah SWT. Karena Dia lah yang senantiasa memberi jalan dan kemudahan bagi insan yang di ciptakan-Nya. Dalam mencari keridhoan-Nya, Allah sudah menguraikan kedalam seluruh Kitab Suci yang menjadi panutan setiap insan.

AKSARA JAWA

Dahulu kala, di Pulau Majethi hidup seorang satria tampan bernama Ajisaka. Selain tampan, Ajisaka juga berilmu tinggi dan sakti mandraguna. Sang Satria mempunyai dua orang punggawa yang bernama Dora dan Sembada. Kedua punggawa itu sangat setia pada Ajisaka.

Kamis, 20 Januari 2011

BIOGRAFI SYEIKH ABDUL QADIR AL-JAILANI

»        Nama Beliau :
Adalah Ja’far bin Tsa’lab bin Ja’far bin Ali bin Muthahhar bin Naufal Al Adfawi. Seoarang ‘ulama bermadzhab Syafi’I yang tinggal di Baghdad.

»        Dilahirkan :
Pada pertengahan bulan Sya’ban tahun 685 H. Wafat tahun 748 H di Kairo. Biografi beliau dimuat oleh Al Hafidz di dalam kitab Ad Durarul Kaminah, biografi nomor 1452.

»        Beliau wafat :
Pada hari Sabtu malam, setelah maghrib, pada tanggal 9 Rabi’ul Akhir tahun 561 H di daerah Babul Azaj.

»        Masa muda beliau :
Beliau meninggalkan tanah kelahiran, dan merantau ke Baghdad pada saat beliau masih muda. Di Baghdad belajar kepada beberapa orang ulama’ seperti Ibnu Aqil, Abul Khatthat, Abul Husein Al Farra’ dan juga Abu Sa’ad Al Muharrimi. Beliau belajar sehingga mampu menguasai ilmu-ilmu ushul dan juga perbedaan-perbedaan pendapat para ulama’. Suatu ketika Abu Sa’ad Al Mukharrimi membangun sekolah kecil-kecilan di daerah yang bernama Babul Azaj. Pengelolaan sekolah ini diserahkan sepenuhnya kepada Syeikh Abdul Qadir Al Jailani.
Beliau mengelola sekolah ini dengan sungguh-sungguh. Bermukim disana sambil memberikan nasehat kepada orang-orang yang ada tersebut. Banyak sudah orang yang bertaubat demi mendengar nasehat beliau. Banyak orang yang bersimpati kepada beliau, lalu datang ke sekolah beliau. Sehingga.sekolah itu tidak kuat menampungnya. Maka, diadakan perluasan.

»        Pemahaman Beliau :
Beliau seorang Imam bermadzhab Hambali. Menjadi guru besar madzhab ini pada masa hidup beliau. Beliau adalah seorang alim yang beraqidah ahlus sunnah mengikuti jalan Salafush Shalih. Dikenal banyak memiliki karamah-karamah. Tetapi banyak pula orang yang membuat-buat kedustaan atas nama beliau. Kedustaan itu baik berupa kisah-kisah, perkataan-perkataan, ajaran-ajaran, "thariqah" yang berbeda dengan jalan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, para sahabatnya dan lainnya.
Syaikh Abdul Qadir Al Jailani menyatakan dalam kitabnya, Al Ghunyah, "Dia (Allah) di arah atas, berada di atas 'ArsyNya, meliputi seluruh kerajaanNya. IlmuNya meliputi segala sesuatu." Kemudian beliau menyebutkan ayat-ayat dan hadits-hadits, lalu berkata, "Sepantasnya menetapkan sifat istiwa' (Allah berada di atas 'ArsyNya) tanpa takwil (menyimpangkan kepada makna lain). Dan hal itu merupakan istiwa' dzat Allah di atas 'Arsy.”

»        Murid-murid beliau :
Murid-murid beliau banyak yang menjadi ulama’ terkenal. Seperti Al Hafidz Abdul Ghani yang menyusun kitab Umdatul Ahkam Fi Kalami Khairil Anam. Juga Syeikh Qudamah penyusun kitab figh terkenal Al Mughni.

»        Perkataan ulama tentang beliau :
Syeikh Ibnu Qudamah rahimahullah ketika ditanya tentang Syeikh Abdul Qadir, beliau menjawab, " kami sempat berjumpa dengan beliau di akhir masa kehidupannya. Beliau menempatkan kami di sekolahnya. Beliau sangat perhatian terhadap kami. Kadang beliau mengutus putra beliau yang bernama Yahya untuk menyalakan lampu buat kami. Beliau senantiasa menjadi imam dalam shalat fardhu." Syeikh Ibnu Qudamah sempat tinggal bersama beliau selama satu bulan sembilan hari. Kesempatan ini digunakan untuk belajar kepada Syeikh Abdul Qadir Al Jailani sampai beliau meninggal dunia.

Beliau adalah seorang ‘alim. Beraqidah Ahlu Sunnah, mengikuti jalan Salafush Shalih. Dikenal banyak memiliki karamah-karamah. Tetapi banyak (pula) orang yang membuat-buat kedustaan atas nama beliau.

Kedustaan itu baik berupa kisah-kisah, perkataan-perkataan, ajaran-ajaran, "Thariqah" yang berbeda dengan jalan Rasulullah, para sahabatnya, dan lainnya. Diantaranya dapat diketahui dari perkataan Imam Ibnu Rajab, " Syeikh Abdul Qadir Al Jailani adalah seorang yang diagungkan pada masanya. Diagungkan oleh banyak para syeikh, baik ‘ulama dan para ahli zuhud. Beliau banyak memiliki keutamaan dan karamah.

Tetapi ada seorang yang bernama Al Muqri’ Abul Hasan Asy Syathnufi Al Mishri (Nama lengkapnya adalah Ali Ibnu Yusuf bin Jarir Al Lakh-mi Asy Syath-Nufi. Lahir di Kairo tahun 640 H, meninggal tahun 713 H. Dia dituduh berdusta dan tidak bertemu dengan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani) mengumpulkan kisah-kisah dan keutamaan-keutamaan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani dalam tiga jilid kitab. Dia telah menulis perkara-perkara yang aneh dan besar (kebohongannya). Cukuplah seorang itu berdusta, jika dia menceritakan yang dia dengar.

Biografi beliau dimuat oleh Al Hafidz di dalam kitab Ad Durarul Kaminah, menyebutkan, bahwa Asy Syath-nufi sendiri tertuduh berdusta atas kisah-kisah yang diriwayatkannya dalam kitab ini. Imam Ibnu Rajab juga berkata, "Syeikh Abdul Qadir Al Jailani rahimahullah memiliki yang bagus dalam masalah tauhid, sifat-sifat Allah, takdir, dan ilmu-ilmu ma’rifat yang sesuai dengan sunnah. Beliau memiliki kitab Al Ghunyah Li Thalibi Thariqil Haq, kitab yang terkenal. Beliau juga mempunyai kitab Futuhul Ghaib”.

Murid-muridnya mengumpulkan perkara-perkara yang berkaitan dengan nasehat dari majelis-majelis beliau. Dalam masalah-masalah sifat, takdir dan lainnya, ia berpegang dengan sunnah. Beliau membantah dengan keras terhadap orang-orang yang menyelisihi sunnah."

Syeikh Abdul Qadir Al Jailani menyatakan dalam kitabnya, Al Ghunyah, "Dia (Allah) di arah atas, berada diatas ‘arsyNya, meliputi seluruh kerajaanNya. IlmuNya meliputi segala sesuatu."Kemudian beliau menyebutkan ayat-ayat dan hadist-hadist, lalu berkata, "Sepantasnya menetapkan sifat istiwa’ (Allah berada diatas ‘arsyNya) tanpa takwil (menyimpangkan kepada makna lain). Dan hal itu merupakan istiwa’ dzat Allah diatas arsys.". Ali bin Idris pernah bertanya kepada Syeikh Abdul Qadir Al Jailani, "Wahai tuanku, apakah Allah memiliki wali (kekasih) yang tidak berada di atas aqidah (Imam) Ahmad bin Hambal ?!?" Maka beliau menjawab, "Tidak pernah ada dan tidak akan ada."(At Tashawwuf Fii Mizanil Bahtsi Wat Tahqiq).

Perkataan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani tersebut juga dinukilkan oleh Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab Al Istiqamah I/86. Semua itu menunjukkan kelurusan aqidahnya dan penghormatan beliau terhadap manhaj Salaf.

Sam’ani berkata, "Syeikh Abdul Qadir Al Jailani adalah penduduk kota Jailan. Beliau seorang Imam bermadzhab Hambali. Menjadi guru besar madzhab ini pada masa hidup beliau."

Imam Adz Dzahabi menyebutkan biografi Syeikh Abdul Qadir Al Jailani dalam Siyar A’lamin Nubala, dan menukilkan perkataan Syeikh sebagai berikut, "Lebih dari lima ratus orang masuk Islam lewat tanganku, dan lebih dari seratus ribu orang telah bertaubat."

Imam Adz Dzahabi menukilkan perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan Syeikh Abdul Qadir yang aneh-aneh sehingga memberikan kesan seakan-akan beliau mengetahui hal-hal yang ghaib. Kemudian mengakhiri perkataan, "Intinya Syeikh Abdul Qadir memiliki kedudukan yang agung. Tetapi terdapat kritikan-kritikan terhadap sebagian perkataannya dan Allah menjanjikan (ampunan atas kesalahan-kesalahan orang beriman). Namun sebagian perkataannya merupakan kedustaan atas nama beliau.

Imam Adz Dzahabi juga berkata, "Tidak ada seorangpun para kibar masyasyeikh yang riwayat hidup dan karamahnya lebih banyak kisah hikayat, selain Syeikh Abdul Qadir Al Jailani, dan banyak diantara riwayat-riwayat itu yang tidak benar bahkan ada yang mustahil terjadi". Syeikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali berkata dalam kitabnya, "Aku telah mendapatkan aqidah beliau (Syeikh Abdul Qadir Al Jailani) didalam kitabnya yang bernama Al Ghunyah. Maka aku mengetahui bahwa dia sebagai seorang Salafi. Beliau menetapkan nama-nama dan sifat-sifat Allah dan aqidah-aqidah lainnya di atas manhaj Salaf. Beliau juga membantah kelompok-kelompok Syi’ah, Rafidhah,Jahmiyyah, Jabariyyah, Salimiyah, dan kelompok lainnya dengan manhaj Salaf."

Inilah tentang beliau secara ringkas. Seorang ‘alim Salafi, Sunni, tetapi banyak orang yang menyanjung dan membuat kedustaan atas nama beliau. Sedangkan beliau berlepas diri dari semua kebohongan itu. Wallahu a’lam bishshawwab.

Kesimpulannya beliau adalah seorang ‘ulama besar. Apabila sekarang ini banyak kaum muslimin menyanjung-nyanjungnya dan mencintainya, maka suatu kewajaran. Bahkan suatu keharusan. Akan tetapi kalau meninggi-ninggikan derajat beliau di atas Rasulullah shollallahu’alaihi wasalam, maka hal ini merupakan kekeliruan yg fatal. Karena Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasalam adalah rasul yang paling mulia diantara para nabi dan rasul. Derajatnya tidak akan terkalahkan disisi Allah oleh manusia manapun.

Adapun sebagian kaum muslimin yang menjadikan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani sebagai wasilah (perantara) dalam do’a mereka. Berkeyakinan bahwa do’a seseorang tidak akan dikabulkan oleh Allah, kecuali dengan perantaranya. Ini juga merupakan kesesatan. Menjadikan orang yang meningal sebagai perantara, maka tidak ada syari’atnya dan ini diharamkan. Apalagi kalau ada orang yang berdo’a kepada beliau. Ini adalah sebuah kesyirikan besar. Sebab do’a merupakan salah satu bentuk ibadah yang tidak diberikan kepada selain Allah. Allah melarang mahluknya berdo’a kepada selain Allah, 

 
وَأَنَّ ٱلۡمَسَـٰجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدۡعُواْ مَعَ ٱللَّهِ أَحَدً۬ا

"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah, maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya disamping (Menyembah) Allah." (QS. Al-Jin :18).

Jadi sudah menjadi keharusan bagi setiap muslim untuk memperlakukan para ‘ulama dengan sebaik mungkin, namun tetap dalam batas-batas yang telah ditetapkan syari’ah.
Akhirnya mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan petunjuk kepada kita sehingga tidak tersesat dalam kehidupan yang penuh dengan fitnah ini.

Pada tahun 521 H/1127 M, dia mengajar dan berfatwa dalam semua madzhab pada masyarakat sampai dikenal masyarakat luas. Selama 25 tahun Abdul Qadir Jaelani menghabiskan waktunya sebagai pengembara sufi di Padang Pasir Iraq dan akhirnya dikenal oleh dunia sebagai tokoh sufi besar dunia Islam. Selain itu dia memimpin madrasah dan ribath di Baghdad yang didirikan sejak 521 H sampai wafatnya di tahun 561 H. Madrasah itu tetap bertahan dengan dipimpin anaknya Abdul Wahab (552-593 H/1151-1196 M), diteruskan anaknya Abdul Salam (611 H/1214 M). Juga dipimpin anak kedua Abdul Qadir Jaelani, Abdul Razaq (528-603 H/1134-1206 M), sampai hancurnya Baghdad pada tahun 656 H/1258 M.

Syeikh Abdul Qadir Jaelani juga dikenal sebagai pendiri sekaligus penyebar salah satu tarekat terbesar didunia bernama tarekat Qodiriyah.

Sabtu, 15 Januari 2011

10 WASIAT RASULULLAH UNTUK PARA ISTERI

Istri memegang peranan yang sangat penting dalam istana keluarganya. Maka ia dituntut untuk memahami peranan tersebut lalu mengaplikasikannya dalam kehidupan berkeluarga. Berikut ada beberapa wasiat untuk mereka yang berhasrat menjadi istri yang mendambakan keluarga bahagia. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin.

1.       TAQWA KEPADA ALLAH DAN MENJAUHI MAKSIAT
Bila engkau menginginkan kesengsaraan itu tetap terus bersarang di rumahmu dan tumbuh bertunas, maka bermaksiatlah kepada Allah. Niscaya engkau akan merasakan kesengsaraan yang tak akan ada hentinya. Sesungguhnya kemaksiatan itu akan menghancurkan negeri dan menggoncang kerajaan iman yang engkau miliki. Oleh karena itu janganlah engkau goncangkan rumahmu dengan berbuat maksiat kepada Allah.
Wahai hamba Allah .. !?! .. Jagalah Allah (melakukan apa yang di perintah dan menjauhi apa yang di larang) maka Dia akan menjagamu beserta keluarga dan rumahmu. Sesungguhnya ketaatan itu akan mengumpulkan hati dan mempersatukannya, sedangkan kemaksiatan itu akan mengoyak hati dan menceraiberaikan keutuhannya.
Karena itulah, salah seorang wanita shalihah jika mendapatkan sikap keras dan berpaling dari suaminya, ia berkata : ”Aku mohon ampun kepada Allah .. itu terjadi karena perbuatan tanganku (kesalahanku) .. ”Maka hati-hatilah wahai saudariku muslimah dari berbuat maksiat, khususnya :

»        Meninggalkan shalat atau mengakhirkannya atau menunaikannya dengan cara yang tidak benar.
»        Duduk di majlis ghibah dan namimah, berbuat riya dan sum’ah.
»        Menjelekkan dan mengejek orang lain. Allah berfirman, “Wahai orang-orang yang briman janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang menolok-olokkan) dan janganlah wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan”(QS. Al Hujurat: 11).
»        Keluar menuju pasar tanpa kepentingan yang sangat mendesak dan tanpa didampingi mahram. Rasulullah bersabda : ”Negeri yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya dan negeri yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya” (HR. Muslim).
»        Mendidik anak dengan pendidikan barat atau menyerahkan pendidikan anak kepada para pambantu dan pendidik-pendidik yang kafir.
»        Meniru wanita-wanita kafir. Rasulullah bersabda : ”Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka” (HR. Imam Ahmad dan Abu Daud serta dishahihkan Al-Albany).
»        Membiarkan suami dalam kemaksiatannya.
»        Tabarruj (pamer kecantikan) dan sufur (membuka wajah).
»        Membiarkan sopir dan pembantu masuk ke dalam rumah tanpa kepentingan yang mendesak.

2.       BERUPAYA MENGENAL DAN MEMAHAMI SUAMI
Hendaknya engkau berupaya memahami suamimu. Apa -apa yang ia sukai, berusahalah memenuhinya dan apa-apa yang ia benci, berupayalah untuk menjauhinya dengan catatan selama tidak dalam perkara maksiat kepada Allah karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Al-Khalik (Allah ‘Azza Wajalla).
Setiap insan yang  hidup di atas bumi, pastilah memiliki prinsip hidup. Karena dengan adanya prinsip (positif) hidup itulah insan dapat mengembangkan kreasi dan mendapat pedoman hidup yang subyektif. Prinsip boleh berbeda, tapi pengembangannya harus bisa selaras dan sehalauan. Agar apa yang terjadi dalam cerita hidup, dapat disimak dan direnungkan. Bila hal itu dapat di cerminkan, maka pemahaman yang berbeda akan selaras saling memberikan motifasi yang bermanfaat untuk keduanya (suami – istri).
Kekerasan hati dan teguh akan keyakinan (prinsip) memang harus ditunjukkan, agar semua yang menjadi pemikiran dalam mengurai pendapat, bisa di tampung dengan kesadaran dan kedewasaan. Dan dapat di cerminkan melalui kenyataan yang ada.
Menghormati dan memahami suami, memang sungguh amatlah sulit, apalagi keduanya mempunyai prinsip yang bertolak belakang. Tapi sebagai istri yang baik harus bisa menjunjung tinggi kewibawaan suaminya. Walau sang istri mempunyai dasar yang kuat dalam penyikapan, seharusnya mengarahkan dan bukan membantah atau memperdebatkannya. Bila demikian, maka keinginan untuk mewujudkan keluarga "Sakinah, Mawaddah, Warahman" tak akan dapat di capai.

3.       KETAATAN YANG NYATA KEPADA SUAMI DAN BERGAUL DENGAN BAIK
Sesungguhnya hak suami atas istrinya itu besar. Rasulullah bersabda : ”Seandainya aku boleh memerintahkanku seseorang sujud kepada orang lain niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya”(HR. Imam Ahmad dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Al-Albany).
Hak suami yang pertama adalah ditaati dalam perkara yang bukan maksiat kepada Allah dan baik dalam bergaul dengannya serta tidak mendurhakainya. Rasulullah bersabda : ”Dua golongan yang shalatnya tidak akan melewati kepalanya, yaitu budak yang lari dari tuannya hingga ia kembali dan istri yang durhaka kepada suaminya hingga ia kembali” (HR. Thabrani dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albany).
Ketahuilah, engkau termasuk penduduk surga dengan izin Allah, jika engkau bertakwa kepada Allah dan taat kepada suamimu. Dengan ketaatanmu pada suami dan baiknya pergaulanmu terhadapnya, engkau akan menjdai sebaik-baik wanita (dengan izin Allah).

4.       BERSIKAP QANA’AH (MERASA CUKUP)
Kami menginginkan wanita muslimah ridha dengan apa yang diberikan untuknya baik itu sedikit ataupun banyak.
Maka janganlah ia menuntut di luar kesanggupan suaminya atau meminta sesuatu yang tidak perlu. Renungkanlah wahai saudariku muslimah, adabnya wanita salaf radhiallahu ‘anhunna.Salah seorang dari mereka bila suaminya hendak keluar rumah ia mewasiatkan satu wasiat kepadanya. Apakah itu .. ?!? .. Ia berkata pada suaminya : ”Hati-hatilah engkau wahai suamiku dari penghasilan yang haram, karena kami bisa bersabar dari rasa lapar namun kami tidak bisa bersabar dari api neraka.”

5.       BAIK DALAM MENGATUR URUSAN RUMAH TANGGA
Istri merupakan tangan kanan sang suami, atau merupakan wakil dari sang suami. Baik buruknya  perjalanan bahtera rumah tangga yang dibina, sang istri juga ikut andil dan mempunyai peranan penting untuk pembinaan anak-anak. Seperti mendidik anak-anak, baik itu pendidikan aklak maupun pendidikan formal (dilakukan sewaktu suami tidak ada dirumah).
Disamping itu, istri juga wajib menjaga dan merawat anak-anak, dan jangan sampai diserahkan pada pembantu sepenuhnya, menjaga kebersihan rumah dan menatanya dengan baik dan menyiapkan makan pada waktunya.
Termasuk pengaturan yang baik adalah istri membelanjakan harta suaminya pada tempatnya (dengan baik), maka ia tidak berlebih-lebihan dalam perhiasan dan alat-alat kecantikan.

6.       BAIK DALAM BERGAUL DENGAN KELUARGA SUAMI DAN KERABAT-KERABATNYA
Mengikat tali silaturahmi merupakan dasar untuk mendapatkan hidayah dari-Nya, Silaturahmi adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah SWT.
Dengan terhubungnya silaturahmi, maka ukhuwah Islamiyah akan terjalin dengan baik. Bagaimana pun besarnya umat Islam secara kuantitatif, sama sekali tidak ada artinya bila di dalamnya tidak ada persatuan dan kerja sama untuk taat kepada Allah. Apalagi dalam pembinaan Bahtera Rumah Tangga, silaturahmi seyogiannya harus bisa di wujudkan. Baik itu dari keluarga suami, kerabat maupun teman. Khusunya orang tua suami sebagai orang yang paling dekat dengannya.
Wajib bagimu untuk menampakkan kecintaan kepadanya, bersikap lembut, menunjukkan rasa hormat, bersabar atas kekeliruannya dan engkau melaksanakan semua perintahnya selama tidak bermaksiat kepada Allah semampumu.

7.       MENYERTAI SUAMI DALAM PERASAANNYA DAN TURUT MERASAKAN DUKA DAN KESEDIHANNYA
Jika engkau ingin hidup dalam hati suamimu, maka sertailah ia dalam duka cita dan kesedihannya. Renungkanlah wahai saudariku kedudukan Ummul Mukminin, Khadijah radhiallahu ‘anha, dalam hati Rasulullah walaupun ia telah meninggal dunia.. Kecintaan beliau kepada Khadijah tetap bersemi sepanjang hidup beliau, kenangan bersama Khadijah tidak terkikis oleh panjangnya masa. Bahkan terus mengenangnya dan bertutur tentang andilnya dalam ujian, kesulitan dan musibah yang dihadapi. Seorangpun tidak akan lupa perkataannya yang masyur sehingga menjadikan Rasulullah merasakan ketenangan setelah terguncang dan merasa bahagia setelah bersedih hati ketika turun wahyu pada kali pertama : ”Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selamanya. Karena sungguh engkau menyambung silaturahmi, menaggung orang lemah, menutup kebutuhan orang yang tidak punya dan engkau menolong setiap upaya menegakkan kebenaran”.(HR. Mutafaq alaihi, Bukhary dan Muslim).

8.       BERSYUKUR (BERTERIMA KASIH) KEPADA SUAMI ATAS KEBAIKAANNYA DAN TIDAK MELUPAKAN KEUTAMAANNYA
 “Hak suami atas isteri adalah isteri hendaknya menyalakan lampu untuknya, memasakkan makanan, menyambutnya di pintu rumah saat ia datang, membawakan untuknya bejana air dan kain sapu tangan lalu mencuci tangan dan mukanya, dan tidak menghindar saat suami menginginkan dirinya kecuali ia sedang sakit.” (Makarim Al-Akhlaq: 215)

Wahai istri yang mulia .. !?! .. Rasa terima kasih pada suami, dapat engkau tunjukkan dengan senyuman manis di wajahmu, dimana senyuman itu bisa menimbulkan kesan di hatinya, hingga terasa ringan baginya kesulitan yang dijumpai dalam pekerjaannya.
Atau engkau ungkapkan dengan kata-kata cinta yang memikat yang dapat menyegarkan kembali cintamu di hatinya. Atau memaafkan kesalahan dan kekurangannya dalam menunaikan hak-hakmu dengan membandingkan lautan keutamaan dan kebaikannya kepadamu.

Isteri tidak boleh memancing emosi suaminya, Rasulullah saw bersabda:
Isteri yang memaksa suaminya untuk memberikan nafkah di luar batas kemampuannya, tidak akan diterima Allah swt amal perbuatannya sampai ia bertaubat dan meminta nafkah semampu suaminya.” (Makarim Al-Akhlaq: 202).

Ada suatu kisah, pada suatu hari seorang sahabat mendatangi Rasulullah dan berkata : “Ya Rasulullah, aku memiliki seorang isteri yang selalu menyambutku ketika aku datang dan mengantarku saat aku keluar rumah. Jika ia melihatku termenung, ia sering menyapaku dengan mengatakan: Ada apa denganmu ?!? Apa yang kau risaukan? Jika rizkimu yang kau risaukan, ketahuilah bahwa rizkimu ada di tangan Allah. Tapi jika yang kau risaukan adalah urusan akhirat, semoga Allah menambah rasa risaumu.”

Setelah mendengar cerita sahabatnya Rasulullah saw bersabda:
Sampaikan kabar gembira kepadanya tentang surga yang sedang menunggunya! Dan katakan padanya, bahwa ia termasuk salah satu pekerja Allah. Allah swt mencatat baginya setiap hari pahala tujuh puluh syuhada’.” Kisah ini terdapat dalam kitab Makarimul Akhlaq : 200.


9.       MENYIMPAN RAHASIA SUAMI DAN MENUTUPI KEKURANGANNYA (AIBNYA)
Istri adalah tempat rahasia suami dan orang yang paling dekat dengannya serta paling tahu kekhususannya. Bila menyebarkan rahasia merupakan sifat yang tercela untuk dilakukan oleh siapapun, maka dari sisi istri lebih besar dan lebih jelek lagi. Saudariku, simpanlah rahasia-rahasia suamimu, tutuplah aibnya dan jangan engkau tampakkan kecuali karena maslahat yang syar’I seperti mengadukan perbuatan dhalim kepada Hakim atau Mufti atau orang yang engkau harapkan nasehatnya.

10.   KECERDASAN DAN KECERDIKAN SERTA BERHATI-HATI DARI KESALAHAN
Termasuk kesalahan adalah : Seorang istri menceritakan dan menggambarkan kecantikan sebagian wanita yang dikenalnya kepada suaminya. Padahal Rasulullah telah melarang hal itu dalam sabdanya : ”Janganlah seorang wanita bergaul dengan wanita lain lalu mensifatkan wanita itu kepada suaminya sehingga seakan-akan suaminya melihatnya” (HR. Bukhary dalam An-Nikah).

Cucu Rasulullah saw Imam Ali Zainal Abidin (sa) berkata:
 “Adapun hak isteri, ketahuilah sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah menjadikan untukmu dia sebagai sumber sakinah dan kasih sayang. Maka, hendaknya kau sadari hal itu sebagai nikmat dari Allah yang harus kau muliakan dan bersikap lembut padanya, walaupun hakmu atasnya lebih wajib baginya. Karena ia adalah keluargamu Engkau wajib menyayanginya, memberi makan, memberi pakaian, dan memaafkan kesalahannya.”

Untuk para istri yang berhasrat menjadi penyejuk hati dan mata suaminya. Semoga Allah memeliharamu dalam naungan kasih sayang dan rahmatNya. Amin.”