Kata "Tandure wus sumilir" mengandung maksud : benih yang ditanam sudah mulai tumbuh.
Yang dimaksud "benih" disini adalah benih "Iman". Yang Sudah barang tentu, Iman ke-Islaman yang tersimpan pada diri insan semenjak mereka terlahir di muka bumi ini.
Dalam memberikan benih "Iman", Allah SWT tidak membedahkan antara insan yang satu dengan insan yang lainnya. Sudah pasti Allah SWT memberikan benih yang sama pada masing-masing insan, semuanya sudah menjadi ketentuan dan cermin dari sifat Adil yang dimiliki-Nya.
Dalam memberikan benih "Iman", Allah SWT tidak membedahkan antara insan yang satu dengan insan yang lainnya. Sudah pasti Allah SWT memberikan benih yang sama pada masing-masing insan, semuanya sudah menjadi ketentuan dan cermin dari sifat Adil yang dimiliki-Nya.
Tanpa disadari oleh insan itu sendiri, sebenarnya benih "Iman" yang tertanam pada dirinya, selalu mengarahkan dia kejalan yang di Ridhoi dan yang selalu di liputi dengan cahaya kebenaran.
Tapi mengapa mereka seolah mengabaikan akan tuntunan yang haikiki pada diri mereka.
Justru mereka sering melakukan tindakan yang menyimpang dari tantanan yang sudah di tetapkan.
Dengan adanya "Tandure wus sumilir" semoga benih "Iman" yang tertanam dapat tumbuh dan dapat mengarahkan langkah yang di ambil olehnya.
Dan alangkah indah dan nikmatnya bila insan mau menyadari akan benih yang tertanam pada dirinya. Apalagi mau merawatnya dengan baik setiap hari, maka benih itu akan tumbuh dengan subur. Dan bila terus dirawat dengan tekun akan menghasilkan buah yang baik.
Demikian juga dengan benih "Iman" yang terus dirawat dengan tekun dan penuh keikhlasan, dengan selalu ingat akan Allah Tuhannya, dan selalu dipupuk dengan kerohaniah yang berupa :
- Membaca Al-Qur'an atau membaca Dzikir.
- Mendirikan Sholat ataupun Sholah (tingkah laku).
- Menghadiri Pengajian.
- Mendengarkan Khutbah dan Pencerahan.
Bila itu bisa dilakukan, maka benih "Iman" yang ditanam dan dimiliki akan tumbuh dengan subur dan akan menghasilkan buah kebaikan berupa amalan-amalan yang tercurah.
Kalau tidak dirawat dengan baik, pasti buah amalan yng tercermin tidak sesegar buah keikhlasan, dan akibatnya buah yang di hasilkan akan membawa prahara. Dan benih "Iman" tadi akan merana dan akan mati dalam kehampaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar