Terlebih lagi pada syair tembang terdahulu, entah itu dari para alim
ulama ataupun dari kalangan yang lain. Yang saat ini mulai muncul satu
persatu, menghiasi dunia hiburan yang diselaraskan dengan berbagai alat
musik.
Tapi sayangnya,
kebanyakan dari mereka (masyarakat) hanya mengenal kulitnya saja, tanpa
memaknai uraian kata yang tertuang dalam bait demi bait pada tembang
tersebut.
Salah satu contoh tembang "PRAHU LAYAR".
"PG" amat yakin dan percaya, kalau mayoritas masyarakat pasti dan amat mengenal tembang ini, khususnya masyakat jawa yang berbahasa daerah.
Beberap unsur golongan masyarakat berbagai lapisan. Entah itu dari golongan kaya maupun miskin, anak-anak maupun orang tua atau baik itu dari kalangan perempuan maupun laki-laki.
Kesemuanya pasti mengenalnya dengan baik, dan tak sedikit pula yang bisa membawakan tembang tersebut walau hanya sepenggal yang mereka hafal.
Untuk itu, Dalam kesempatan ini dan juga dalam keterbatasan wahana wawasan, "PG" berusaha mengupas kadungan filsafat pada syair tembang "PRAHU LAYAR" yang di ciptakan oleh "KI NARTOSABDO" ..
Semoga uraian yang "PG" bingkiskan ini bermanfaat. Dan tak lupa "PG" juga memohon kerelaan para sahabat untuk memaafkan "PG", bila ada kata-kata "PG" yang kurang dalam penulisan ataupun dalam penguraiannya. Semuanya ini tak lebih hanya bentuk kekurangan yang "PG" miliki.
TEMBANG "PRAHU LAYAR"
Salah satu contoh tembang "PRAHU LAYAR".
"PG" amat yakin dan percaya, kalau mayoritas masyarakat pasti dan amat mengenal tembang ini, khususnya masyakat jawa yang berbahasa daerah.
Beberap unsur golongan masyarakat berbagai lapisan. Entah itu dari golongan kaya maupun miskin, anak-anak maupun orang tua atau baik itu dari kalangan perempuan maupun laki-laki.
Kesemuanya pasti mengenalnya dengan baik, dan tak sedikit pula yang bisa membawakan tembang tersebut walau hanya sepenggal yang mereka hafal.
Untuk itu, Dalam kesempatan ini dan juga dalam keterbatasan wahana wawasan, "PG" berusaha mengupas kadungan filsafat pada syair tembang "PRAHU LAYAR" yang di ciptakan oleh "KI NARTOSABDO" ..
Alerab-lerab bayuning segara
Anggliyak numpak prahu layar
Ing dina minggu keh pariwisata
Byah byuh byah banyu binelah
Ora jemu jemu karo mesem ngguyu
Ngilangake rasa lungkrah lesu
Adhik njawil mas .. Jebul wis sore
Witing kelapa katon ngawe-awe
Prayogane becik bali wae
Dene sesuk esuk tumandang nyambut gawe
Semoga uraian yang "PG" bingkiskan ini bermanfaat. Dan tak lupa "PG" juga memohon kerelaan para sahabat untuk memaafkan "PG", bila ada kata-kata "PG" yang kurang dalam penulisan ataupun dalam penguraiannya. Semuanya ini tak lebih hanya bentuk kekurangan yang "PG" miliki.
TEMBANG "PRAHU LAYAR"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar