- Motivasi - "Cara terbaik untuk menghargai kejadian yang hadir menerpa, hanya dengan menikmatinya tanpa memiliki penilaian negatif" .. Pujangga Giras - Cak Dion's Lapendoz - Pujangga Giras

<< Hargai karya orang lain, "NO - PLAGIAT" >>

Kamis, 15 Desember 2011

PEMUDA BERJALAN DI ATAS AIR

Dalam menyimak akan makluk ciptaan-Nya, dalam hal ini adalah manusia yang memiliki kesempurnaan dari makluk lain. Allah SWT senantiasa memberi tanda-tanda kebesaran-Nya. Semua yang tergelar dan yang terjadi itu, sebenarnya untuk di jadikan bahan perenungan dan pembelajaran akan kebesaran dan kuasa-Nya. Untuk itu, bersyukurlah bagi mereka yang memahami akan karomah dan hidayah yang tercurah.
Sebagai makluk yang di beri kesempurnaan dan juga sebagai kalifah di dunia ini, manusia diberikan kebebasan untuk mengupas dan menitih pilihan yang di berikan oleh Allah SWT, yaitu karomah dan mukjizat. Tanpa dapat disangkal lagi, banyak sudah kejadian yang tidak dapat di kupas atau dicernah oleh nalar biasa, semua itu merupakan kerahasiaan dari kuasa-Nya.
Ada beberapa cerita yang diriwayatkan mengenai para kekasih Allah atau wali Allah, dan diantaranya adalah cerita yang diberitakan oleh Zin-Nun rahimahullah. Katanya :

Ada peristiwa yang sungguh aneh, dan hal ini sungguh sangat mengherankan bagi saya, hal ini terjadi ketika saya berkeinginan untuk pergi keseberang laut untuk mencari sesuatu barang yang saya perlukannya dari sana.
Saya pun berangkat dengan menaiki kapal yang biasa berlayar ke tempat yang saya tujuh, disuatu tempat disebuah geladak kapal. Saya berdiri di tepi kapal sambil menikmati pemandangan yang cukup indah. Hari ini cuaca memang cukup cerah dengan hembusan angin yang cukup nyaman.
Tanpa terasa waktu berjalan dengan cepatnya, dan aku baru sadar ketika sireni tanda-tanda keberangkatan mulai berbunyi. Dengan spontan, aku pun memalingkan muka memperhatikan di tangga tempat penumpang menaiki kapal, saya lihat penumpang-penumpang yang menaiki kapal begitu tergesa-gesa karena takut ketinggalan jadwal keberangkatan.
Dan aku hanya bisa menggelengkan kepala disaat mengetahui kapasitas penumpang yang di muat saat ini, karena bilanggannya terlalu banyak sekali, penumpang yang ada saat ini kebanyakannya datang dari tempat yang jauh, sehingga kapal itu penuh sesak dengan penumpang.

Ditempat dimana saya berdiri, saya tak berhenti dan terus mengamati satu persatu wajah para penumpang kapal, dan saya lihat diantaranya mereka, ada seorang pemuda yang sangat kacak rupanya, wajahnya bersinar penuh kharisma dan cahaya wajahnya begitu sangat menyejukan. Siapapun yang melihat dan memandangnya, pasti akan merasa tentram dan penuh kedamaian.
Pemuda itu, duduk ditempatnya dalam keadaan tenang sekali, tidak seperti penumpang-penumpang lainnya yang terus mundar mandir diatas kapal itu.
Walau angin laut bertiup dan menerpa, tapi udara diatas kapal itu masih terasa agak panas, hal disebabkan, karena dalam kapal itu terlalu banyak penumpang yang berhimpit-hempitan. antara penumpang yang satu dengan dengan penumpang lainnya.

Pada mulanya kapal itu belayar dengan lancar sekali, tidak ada gangguan yang berarti yang bisa menghambat perjalanan para penumpang, disamping air laut tidak bergelombang dan berayun tenang, angin pun tidak bertiup kencang, kecuali sekali sekala saja, dan kalau ada pun hanya ombak-ombak kecil biasa dihadapinya.
Dalam keadaan yang begitu tenang diatas kapal, tiba-tiba kami dikejutkan oleh pemberitahuan umum yang mengatakan bahwa nakhoda kapal itu telah kehilanggan suatu barang yang sangat berharga, dan hendaklah semua penumpang kapal harap duduk ditempatnya masing-masing. Karena akan dilakukakan penggeledahan sutu persatu pada seluruh penumpang kapal. Dan pengeledahan akan di jalankan tidak lama lagi untuk mencari barang yang hilang tersebut.

Keadaanpun menjadi berubah, yang tadinya tenang dengan menikmati suasana hempasan angin laut dan deburan ombak, sekarang menjadi kacau dan kini pun para penumpang kapal antara penumpang satu dengan penumpang yang lainnya saling berbicara sendiri-sendiri. Sebagian besar bahan yang dibicarakan itu mengenai barang yang hilang tersebut. Masing-masing mencoba mengeluarkan pendapat mereka masig-masing,
Bagaimana barang itu bisa hilang .. ?!? ..
Saya sendiri merasa heran bagaimana barang nakhoda itu bisa hilang .. ?!? ..
Apa kah dicuri orang atau lupa menyimpan .. ?!? ..
Ataukah barangkali keciciran kerana manusia diatas kapal itu terlalu banyak .. !?! ..
Sebentar lagi nakhoda kapal mengumumkan : ”Semua penumpang hendaklah berada ditempatnya. Sekarang kami akan memulakan penggeledahan .. !?! ..

Pengeledahan pun mulai dilakukan, ini terlihat beberapa orang pegawai kapal mulai menghampiri penumpang kapal dan memeiksa satu-persatu. Para penumpang kapal pun menjadi ribut, baik itu lelaki mau pun wanitnya.
Mereka digeledah satu persatu dengan cukup teliti. Yang digeledah bukan saja barang yang di bawa oleh para penumpang, begitu juga tempat tidur merekapun dibentangkan lalu diraba, kalau-kalau barang yang dicurinya itu disembunyikan dicelah celahnya.
Sekian lama para pegawai kapal memeriksa para penumpang, Namun sampai sekian lama itu pula barang nakhoda yang hilang itu belum juga diketemukan. Sampai-sampai para pegawai kapal yang melakukan pemeriksaan merasa putus asa.
Hingga sampailah giliran di tempat si pemuda tampan untuk digeledah. Pada mulanya pemuda itu duduk ditempatnya dengan tenang sekali. tetapi oleh kerana dia orang yang terakhir yang diperiksa, maka muka muka orang ramai seolah olah mengancam dan memerhatikannya dengan berbagai anggapan.
Mungkin ada orang yang mengatakan didalam hatinya, barangkali pemuda inilah yang mencuri barang itu. Apabila pemuda itu dikasari oleh pegawai pegawai kapal itu dalam pemeriksaanya lalu dia melompat ke tepi seraya memprotes : “saya bukan pencuri, kenapa saya dilakukan begitu kasar .. ?!? ..

Lantaran pemuda itulah satu satunya orang yang membantah saat di periksa, padahal yang dilakukan pemuda itu hanyalah memprotes atas kekaksaran yang dilkukan oleh pegawai kapal yang memeriksa dirinya. Karena dalam kenyataannya belum tentu si pemuda itu yang mencuri barang si nakhoda.
Dengan melihat kenyataan ini, dan melihat pemuda yang memprotes saat pemeriksaan, maka  seluruh pegawai kapal yang bertugas untuk memeriksa seluruh penumpang berkeyakinan, kalau si pemuda itulah sang pencurinya. Maka para pegawai kapal berusaha untuk menangkapnya, tanpa disangka-sangka, pemuda itu pun meronta lalu menerjunkan diri ke laut.
Kejadian itu begitu cepat berlalu, sampai-sampai para penumpang yang berdiri di dekat si pemuda hanya tercengang tak percaya. Dan tidak sempat mencegah pemuda itu terjun ke laut. Melihat kejadian itu, spontan para penumpang kapal yang lainnya, cepat berlari beramai-ramai menyerbu kepinggir kapal hendak melihat pemuda yang terjun kedalam laut itu.
Rasa cemas dan kwatir sebagian para penumpang kapal, kini berubah tercengang dan terasa tak percaya dengan apa yang di lihatnya saat ini. Si pemuda yang di anggapnya akan tenggelam dan celaka, justru terlihat segar bugar dan dan dia hanya tersenyum dengan sorot mata penuh kharisma. Seluruh penumpang kapal yang melihat si pemuda menjadi terheran-heran dan penuh ketidak percayaan. Pemuda itu tidak tenggelam sesuai dengan anggapanya, justru dia dengan santainya duduk di permukaan air laut, laksana duduk di atas kursi yang sudah di siapkan. Pemuda itu melayangkan pandangannya keseluruh penumpang kapal, dengan diiringan senyum khasnya, lalu dia pun berkata dengan suara yang keras membahana, hingga seluruh penumpang kapal bisa mendengarkan suaranya :
Yaa Allah .. Yaa Tuhanku .. !?! .. Mereka sekalian menuduh ku sebagai pencuri .. !?! .. Demi Zat Mu, wahai Tuan Pembela orang yang terinaya  .. !?! .. Perintahkan lah kiranya semua ikan ikan dilaut ini supaya timbul dan dimulutnya membawa permata permata yang berharga .. !?! ..

Penumpang penumpang terus merenungkan pandangannya kelaut sekitar kapal itu ingin melihat jika benar ikan-ikan itu akan timbul dimulutnya membawa permata permata yang berharga .. !?! .. Saya yang mengikuti kejadian itu, juga ikut bersama-sama memerhatikan permukaan air itu dengan perasaan yang tegang.
Memang benar, tak berapa lama sesudah si pemuda itu berkata dan dengan kuasa Allah, permintaan pemuda itupun dikabulkan oleh Allah, disekitar kapal itu timbullah beribu ribu ikan dari dasar lautan dan dimulut ikan-ikan tersebut terlihatlah batu-batu putih dan merah berkilauan cahayanya, hingga membuat cahaya berkilau di sekitar kapal. hingga membuat mata para penumpang yang memandangnya menjadi silau kerananya.
Semua orang yang ada disitu bersorak sorai menepuk tangan kepada si pemuda.  Saya sendiripun terus tercengang dan tidak dapat berkata apa apa pun. Kecuali merasa kagum dengan kekuasaan Allah yang di tunjukan melalui si pemuda itu. Nakhoda kapal dan para pegawaipun juga bingung, seolah-olah mereka tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini.

Apakah kamu masih menuduh aku yang mencuri, padahal perbendaharaan Allah ada ditangan ku, jika aku mau pasti akan aku ambil .. !?! .. “ kata si pemuda yang ditujuhkan untuk pegawai kapal yang memeriksanya tadi dan pada sebagian penumpang kapal yang mencurigai dia.
Lalu pemuda itu memerintahkan pada seluruh ikan-ikan yang membawa batu permata untuk kembali ketempatnya, tanpa diperintah dua kali, maka tengelamlah semua ikan-ikan ketempat semula, menyaksikan hal yang luar biasa ini orang-orang diatas kapal itu besorak lagi.

Pemuda itu lalu berdiri diatas air itu, kemudian berjalan diatasnya secepat kilat sementara lisannya terus mengucapkan : 

Surah Al-fatihah : 4 ..

“Hanya kepada Mu lah aku menyembah [1], dan hanya kepada Mu pula aku meminta bantuan. [2]’’

Keterangan :
[1] .. Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
[2] .. Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.

Dia terus berjalan menjauhi kapal yang tadi dinaiki dan dia terus berjalan menjauhi kami, sampai akhirnya si pemuda itu hilang dari pandangan tertelan halimun yang menyelimuti lautan. Semua penumpang kapal dan tak terkecuali saya, hanya bisa memandangnya dengan seribu rahasia ungkapan, yang tidak bisa di jabarkan dengan pemikiran logika.
Saya sama sekali tidak menduga, bahwa pemuda ini kemungkinan sekali termasuk kedalam golongan ahli Allah, yang pernah diterangkan oleh Rasulullah s.a.w. dalam sabdanya yang berbunyi :
Akan tetap ada dalam umat ku sebanyak tiga puluh orang lelaki, hati-hati mereka sepadan dengan hati Nabi Allah Ibrahim a.s. setiap mati seorang di antara mereka, diganti Allah seorang lain ditempatnya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar