Ada seorang ikhwah yang mempunyai seorang anak lelaki yang bernama si Fulan. Si Fulan tumbuh besar menjadi seorang lelaki sehat dan gagah, tapi sungguh amat di sayangkan, dari cermin kondisi sehat dan gagah itu, tapi tidak ditunjang aklak yang baik oleh si Fulan.
Hampir tipa hari noda demi noda di pupuk dalam dirinya, dia lalai menunaikan dan menjalankan suruhan agama. Meskipun mulai sejak dini si Fulan telah berbuih ajakan dan nasihat, suruhan dan perintah dari ayahnya agar si Fulan bersembahyang, puasa dan melaikukan hal lain yang sebagi perntis amal kebajikan.