Hal ini merupakan rumusan yang
mendasar, tidak akan pernah ada sesuatu hal pun yang dapt merubahnya.
Karena hal ini merupakan tuntunan dalam mengupas segenap kaidah yang
diberkan olehNYA.
Bulan merupakan sumber kesejukan dunia, dan
dia senantiasa muncul di kala malam. Tiada keindahan yang dapat melebihi
keindahan malam dengan sinar rembulan penuh dengan memancarkan
cahayanya, bias cahayanya begitu halus penuh kelembutan dan ketentraman.
Menghantarkan keheningan dalam mencapai kehendak yang di berikan.
Sinar rembulan tidak akan pernah terkikis habis oleh sang waktu, walau
waktu berjalan nyata silih berganti mengiringi sang masapun menduduki
apa yang menjadi kodratnya, sinar rembulan tetap ada dan tetap seperti
yang dulu tanpa ada perubahan yang membuat segenap alam menjadi resah
dan gelisah.
Sentuhan dalam belaian kasih sang rembulan, tetap
akan menyelimuti segenap alam, dia juga tidak akan pernah terpengaruh
dengan kondisi yang ada disekelilingnya. Perhatian letulusan yang dia
curahkan, akan mampu merubah alam yang awalnya gelap akan menjadi
terang.
Sang rembulan bukanlah sang penguasa, dia hanya kumpulan
kepingan-kepingan kecil yang menunggu akan titahNYA. Sang rembulan ada
hanya untuk menjalankan tugas dan perintah dariNYA.
Demikian juga pada diri insan ..
Mengapa diri insan tidak bisa selembut sinar rembulan .. !?! ..
Padahal diri insan memiliki pikiran dan bulan tidak.
Padahal diri insan memiliki hati sedangkan sang rembulan tidak.
Mengapa diri insan tidak bisa memberikan kenyaman dan ketentraman .. !?! ..,
Padahal diri insan memiliki penalaran dan perenungan, sedangkan sang bulan tidak.
Padahal diri insan mempunyai pengupasan dan bisa menjabarkan, sedangkan sang rembulan tidak ..
Bukankah kelembutan sinar rembulan mencerminkan perasaan rasa kasih secara nyata .. !?! ..
Seperti perasaan rasa kasih dari orang tua terhadap anaknya ..
Perasaan rasa kasih seorang pemuda pada gadis pujaan hatinya ..
Perasaan rasa kasih yang tua pada yang muda dan sebaliknya ..
Perasaan rasa kasih pada sesama insan yang juga ciptaanNYA.
Pengikat perasaan rasa dalam kasih yang terpancar, sesungguhnya sudah
di rasa dan dimiliki oleh setiap insan tanpa terkecuali, hanya karena ke
EGO an diri itulah yang membuat perasaan kasih itu sirna terselimuti
oleh kelengahan pada hati dan jiwanya.
Perasaan rasa kasih yang terhampar juga di miliki oleh seluruh hewan, dia selalu memberikan yang terbaik untuk komunitasnya.
Hewan selalu melindungi dan menjaga keluarganya .. dia tidak akan
tinggal diam disaat ada yang mengusik ketenangan pada keluarganya.
Padahal hewan merupakan wujud makluk yang banyak memiliki keterbatasan
dan kekurangan di bandingkan diri insan yang memiliki kesempurnaan.
Lalu mengapa diri insan terkadang melupakan apa yang menjadi amanah dalam kodratnya .. !?! ..
Mengapa insan seakan melupakan perasaan rasa kasih yang seharusnya bisa mereka wujudkan .. !?! ..
Dan mengapa insan membiarkan dirinya tetap terpuruk dalam kegelisahan ..
Membiarkan dirinya tetap bergayut dalam kesemuan kenikmatan sesaat ..
Dalam kenyataan yang terjadi memang tidak dapat disangkal lagi, hanya
insanlah yang dapat merubah perasaan kasih menjdai kebencian .. !?! ..
Hanya insanlah yang bisa mencerminkan perasaan rasa kasih sebagi kepura-puran .. !?! ..
Kedahagaan jiwa tanpa sadar, itulah yang membuat diri insan melupakan
segalanya. Perasaan rasa kasih baru bisa di wujudkan bila kerugian tidak
menghampiri diri insan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar